Oleh: Ferdy Moidady
“KETIKA kita memilih para pemimpin, mari kita ingat bahwa mereka adalah pelayan publik yang dipercayakan untuk memimpin dengan integritas, keberanian, dan rasa tanggung jawab yang tinggi.” (Mahatma Gandhi)
“Sebuah negara yang benar-benar demokratis adalah yang dipimpin oleh pemimpin yang melayani rakyat, bukan yang dilayani oleh rakyat.” (Nelson Mandela)
Beberapa hari lagi, tepatnya pada 14 Februari 2024, peristiwa penting kembali hadir dalam perjalanan demokrasi Indonesia.
Warga negara Indonesia akan memilih presiden beserta wakilnya, serta wakil rakyat di parlemen.
Namun, di balik proses politik yang terkadang penuh gejolak, kita harus mengingat esensi sejati dari pemilihan ini: kita memilih para pejuang, pembela, dan pahlawan rakyat.
Mereka bukanlah pejuang partai, bukan pejuang orang-orang kaya (konglomerat). Mereka adalah para pemimpin yang berkarakter (mindset), yang siap/rela berkorban demi kepentingan dan kesejahteraan rakyat.
Mengutamakan Pejuang Rakyat
Pemilihan seorang pemimpin bukanlah sekadar memilih figur yang populer atau memiliki kampanye yang menggoda atau membagi-bagikan uang, sembako atau sejenisnya.
Pemilihan tersebut haruslah didasarkan pada rekam jejak dan dedikasi sang kandidat terhadap rakyat.
Kita perlu melihat, siapakah di antara mereka yang telah secara konsisten dan berani memperjuangkan kepentingan rakyat.
Rekam Jejak dan Dedikasi
Rekam jejak adalah cermin dari komitmen seorang pemimpin terhadap rakyat. Melalui pengamatan dan evaluasi terhadap apa yang telah dilakukan oleh calon pemimpin, kita dapat menilai sejauh mana mereka benar-benar berjuang untuk kepentingan rakyat.
Ini termasuk kebijakan yang diperjuangkan, langkah-langkah nyata untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, serta upaya untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Kesediaan untuk Berkorban
Seorang pemimpin yang sesungguhnya adalah mereka yang rela berkorban demi kebaikan rakyatnya. Mereka tidak hanya berkata-kata, tetapi juga bertindak secara nyata untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh masyarakat.
Kesediaan untuk berkorban bisa berarti mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan umum, mengambil keputusan yang sulit demi keadilan sosial, atau bahkan menempuh risiko politik untuk memperjuangkan hak-hak rakyat.
Tanggung Jawab sebagai Pemimpin
Pemilihan presiden dan wakil rakyat bukanlah akhir dari tanggung jawab, tetapi awal dari perjalanan panjang dalam membangun bangsa.
Para pemimpin yang terpilih haruslah menyadari bahwa kepercayaan yang diberikan oleh rakyat merupakan amanah yang harus mereka pertanggungjawabkan dengan baik.
Mereka memiliki tanggung jawab untuk melindungi, melayani, dan memajukan kepentingan rakyat secara adil dan berkelanjutan.
Membangun Masa Depan yang Lebih Baik
Pemilihan presiden dan wakil rakyat tidak boleh dipandang sebagai ajang untuk memperoleh kekuasaan semata. Ini adalah kesempatan untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Dengan memilih para pejuang rakyat yang memiliki integritas, komitmen, dan keberanian untuk berbuat yang terbaik bagi rakyat, kita dapat memastikan bahwa Indonesia akan terus maju dan berkembang dalam arah yang benar.
Pemilihan presiden dan wakil rakyat adalah peristiwa penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia. Kita tidak hanya memilih pemimpin, tetapi juga memilih para pejuang, pembela, dan pahlawan rakyat.
Mari kita pilih mereka yang memiliki rekam jejak dan dedikasi yang terbukti dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. Dengan demikian, kita dapat membangun masa depan yang lebih baik dan lebih cerah bagi bangsa dan negara kita.
Semoga di tanggal 14 Februari 2024, terpilih pejuang rakyat. Tepatnya, pahlawan rakyat. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang membantu kita. Aamiin. *
Penulis adalah pengajar Sejarah Indonesia di Depok Jawa Barat
Discussion about this post