BANGGAI— Kasus dugaan penculikan anak di Luwuk Kabupaten Banggai viral di media sosial (medsos), Senin 18 November 2024.
Karena heboh, kasus yang terjadi di SDN Pembina Luwuk itu Polisi pun turun tangan.
Siang itu juga polisi mengundang Jesika (61) yang diduga pelaku, di Mapolsek Luwuk. Jesika secara tegas membantah tuduhan telah melakukan pencurian anak.
“Tuduhan menculik anak sama sekali tidak benar,” tepis Jesika usai memberi keterangan di Mapolsek Luwuk.
Ia pun menjelaskan kronologis kejadian sehingga harus berurusan dengan aparat kepolisian.
“Saya kerja di Rudi Salon. Setiap hari saya jalan kaki ke tempat kerja dan melewati Alun Alun. Saya lihat banyak anak-anak disitu. Dan saya nimbrung. Boleh nggak saya ngobrol. Dijawab mereka (anak-anak) boleh tante,” kata Jesika.
Bahkan sambung dia, sempat foto selfie dengan enam anak-anak yang bersekolah di SDN Pembina Luwuk itu.
“Saya ajak foto-foto dengan anak-anak. Mereka ada 6 orang. Saya sempat ngomong ke mereka, nanti tante dekat balik ke Jakarta, kita makan-makan dulu. Dan mereka sepakat,” ucapnya.
“Pertemuan itu tanggal 30 September 2024. Setelah itu tidak ketemuan lagi. Cuma chatingan doang. Itu pun mereka minta nomor WA. Saya kasi dong. Dan mereka juga perkenalkan diri dalam chatingan,” tambah Jesika.
Perempuan yang baru empat bulan menetap di Luwuk ini mengaku sudah dua kali menjadwalkan dengan anak-anak untuk makan bersama. Namun agenda itu batal. Yakni 14 Oktober dan 20 Oktober 2024.
Dan nanti di tanggal 18 November 2024 ini barulah rencana makan bareng dapat terlaksana.
Tapi apes yang dialami Jesika. Berniat berbagi bersama dengan anak-anak, ia malah dituduh menculik anak. Bahkan Jesika mengaku sempat mendapat perkataan tidak etis dari warga.
Ia pun dibawah ke sekolah untuk dimintakan keterangan dan selanjutnya di BAP di Mapolsek Luwuk.
Miskomunikasi
Tak ingin kasus ini berlarut-larut, Polsek Luwuk mengundang sejumlah pihak yang terkait. Mereka diantaranya perwakilan orang tua, pihak sekolah yang diwakili Wakil Kepala SDN Pembina Luwuk, guru serta Satpam.
Ending dari pertemuan itu, semua pihak yang punya kaitan dengan kasus menghebohkan ini saling memaafkan. Karena semuanya menyadari kasus ini dilatari miskomunikasi.
“Iya tadi malam lewat mediasi Polsek Luwuk, semuanya sudah saling memaafkan. Kasus ini terjadi karena miskomunikasi,” kata Barbara, yang merupakan pemilik salon tempat Jesika beraktivitas.
Meski begitu sambung Barbara, ia tetap akan mengusut tuntas siapa dalang dibalik penyebaran informasi hoaks di medsos.
Upaya ini ia lakukan, agar ada efek jerah kepada pelaku, sehingga kedepan tidak mengulangi lagi perbuatan dengan menyebarkan informasi bohong.
“Saya merasa dirugikan. Saya mau usut tuntas siapa penyebar informasi hoaks. Hal ini supaya menjadi pembelajaran,” ucap Barabara.
“Kalau ada peristiwa cari tahu dulu kebenarannya. Jangan langsung menyebarkan informasi tanpa dasar yang kuat,” tambah Barbara. *
Reporter Sofyan Labolo
**) Ikuti berita-berita terbaru Luwuk Times di Google News. Klik link dan jangan lupa follow
Discussion about this post