Reporter Sofyan Labolo
Luwuk Times — Kabupaten Banggai Laut (Balut) terancam menjadi juru kunci perolehan medali Porprov IX Sulteng Kabupaten Banggai.
Wilayah hasil pemekaran Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) ini, baru mengantongi 1 emas, 4 perak dan 7 perunggu.
Ketua KONI Kabupaten Balut, Alwi Liwang kepada sejumlah wartawan Kamis (15/12/2022) menjelaskan alasan sehingga Balut harus terpuruk pada kompetisi olahraga tingkat regional tersebut.
“Kita punya pembinaan tidak maksimal. Tahun 2021 KONI Kabupaten Banggai Laut nihil anggaran untuk pembinaan. Tidak ada sama sekali dana pembinaan Rp 0,” kata Alwi Liwang.
“Jangankan pembinaan. Sedangkan sekretariat tidak ada. Banyak cabor yang tidak berlanjut kepengurusannya,” tambah Alwi.
Nanti tahun 2022 sambung Alwi terjadi perubahan. Pemerintah Kabupaten Balut mengalokasikan anggaran pembinaan termasuk Porprov IX Sulteng.
“Tahun 2022 dana pembinaan Rp 500 juta. Dan itu juga terpakai untuk menutupi tahun 2021 yang 0 rupiah. Sedang dana untuk Porprov 500 juta,” katanya.
Apakah pemerintah setempat tidak memiliki kepedulian terhadap pengembangan olahraga?
Pertanyaan lanjutan wartawan ini kembali ia jawab.
“Tidak begitu juga. Itu karena memang anggaran Balut minim,” ucapnya.
Soal prediksi Banggai Laut akan menjadi juru kunci perolehan medali, Alwi masih menepisnya.
“Kita harap naik. Karena ada takraw dan renang,” ucapnya.
Berdasarkan klasemen sementara perolehan medali, kontingen yang berada di atas Balut ada Kabupaten Morowali Utara (Morut).
Wilayah pemekaran Morowali ini telah mengantongi 3 emas, 2 perak dan 3 perunggu. Dengan raihan medali itu, Morut berada pada urutan 12. *
