DKISP Kabupaten Banggai

Pilkada

Dua LO Paslon Curhat Politik Uang yang Semakin Masif

169
×

Dua LO Paslon Curhat Politik Uang yang Semakin Masif

Sebarkan artikel ini
LO paslon nomor urut 2 dan nomor urut 3 curhat tentang politik uang di rakor Bawaslu Banggai, Selasa (17/11). (Foto: Sofyan)

LUWUK, Luwuktimes.id— Dua liaison officer (LO) pasangan calon (paslon) bupati/wakil bupati Banggai, curhat di rapat koordinasi (rakor) Bawaslu Banggai, Selasa (17/11). Kedua penghubung paslon itu diluar dari LO paslon Sulianti Murad-Zainal Abidin Alihamu.

Awalnya, moderator acara DR. Isnanto Bidja memberikan kesempatan kepada LO paslon nomor urut 1. Namun yang bersangkutan pada sesi itu sudah tidak berada di tempat duduk.

“Wartawan tulis. Saya sudah beri kesempatan. Tapi kalau ada, tetap kami berikan kesempatan lagi,” kata Isnanto.

Kesempatan itu digantikan LO paslon nomor urut 3. LO Herwin Yatim-Mustar Labolo tampil lengkap. Selain Marwan Londol juga hadir Anny Kushardjanti. Marwan curhat tentang politik uang.

Baca:  Kawal Dugaan Politik Uang Ketua Gerindra Banggai, Budi dan Ipul Layangkan Surat ke Sejumlah Lembaga Negara di Jakarta

Kata dia, di Kecamatan Bunta ada paslon tertentu sudah menyiapkan uang kepada masing-masing koordinator desa (kordes). “Iya telah dititipkan uang kepada para kordes,” kata Marwan.

Baca juga: Soal Anggaran Pilkada Kesbangpol, Jawaban Sekban Mengejutkan

Begitu juga di Kecamatan Batui. Menurut Marwan ada pengarahan dari Dinas Sosial ke paslon tertentu. Marwan juga mengaku bahwa setiap kegiatan paslonnya, pengawasan ketat.

“Kami merasa setiap kegiatan WINSTAR ada dua yang awasi. Tapi kami senang, karena ada yang mengontrol,” kata Marwan.

Perwakilan LO paslon nomor urut 2, Nawir juga curhat. Dia mengaku, cukup kencang intimidasi kepada masyarakat. Nawir mencontohkan di desa Bahingin Kecamatan Lobu. Pada sebuah pertemuan ada oknum yang mengaku pengurus PKH (program keluarga harapan). Bentuk intimidasinya yakni, ketika ada warga yang hadir pada kampanye paslon nomor urut 2, maka akan dicoret dari penerima PKH.

Di Kecamatan Balantak Utara sambung Nawir, praktik politik uang cukup massif. Para pelaku sudah door to door. Tapi Panwascam disana lemah. Begitu pula di Kecamatan Bunta. Ada bukti visualnya.

Dikatakannya, jelang voting day, pilkada Banggai tensinya sangat tinggi. Salah satunya di media sosial. Sudah ada yang saling lapor polisi. Kami harap, hal-hal yang tidak diinginkan janganlah terjadi. *

(yan)

error: Content is protected !!