IKLAN
Kolom Syarif

Hanya di Indonesia, Siang Terima Penghargaan, Malam Jadi Tersangka

467
×

Hanya di Indonesia, Siang Terima Penghargaan, Malam Jadi Tersangka

Sebarkan artikel ini
Dr. Syarif Makmur, M.Si

Semua penghargaan dan pujian itu adalah by desain (Makmur, 2023), yang hanya kelihatan kulitnya bagus, tetapi isi nya berbau busuk dan penuh jamur.

FB merupakan pembelajaran bagi pejabat publik lainnya, agar janganlah menerima penghargaan dan pujian bila banyak kebusukan dan dosa yang sedang diperbuat.

Masih jauh lebih baik menolak dan berani tidak menerima pujian tetapi dalam kenyataan nya tidak bermasalah dengan hukum, dari pada menerima pujian dan penghargaan tetapi setelah itu di caci maki dan di hujat oleh rakyat banyak karena melakukan kejahatan jabatan.

Dua Jempol Buat SYL Dan Polri

Puji dan rasa salut publik ditujukan ke Polda Metro Jaya dan juga Kapolri. Karena ditengah kasus besar ini, FB semakin menunjukkan keberanian dan kesombongan untuk berlindung dari segala tuduhan dan fitnah yang menjeratnya menjadi tersangka, se akan-akan Kapolri dan Kapolda tak berani menjeratnya sebagai tersangka.

Beberpa pengamat dan ahli hukum termasuk wakil ketua KPK Alexander Marwata pun menyangsikan kalua FB dapat ditetapkan tersangka, sehingga publik pun hampir frustrasi dan kecewa terhadap proses kasus Firli Bahuri.

Bahkan FB menyebut-nyebut nama Karyoto dalam dugaan Pengadaan sapi di Kementan beberapa tahun lalu bahkan mau berlindung di kasus Harun Masiku.

Baca:  Aksi = Reaksi, Gaya Hidup Akan Sama dengan Tekanan Hidup

Namun, sekali lagi jempol terbaik buat Kapolri Jenderal Sigit Listyo Prabowo dan Kapolda Metrojaya Irjen Karyoto melalui Dirreskrim khusus Kombes Adi Safri yang mampu dan sangat berani menetapkan FB sebagai tersangka.

Dengan Penetapan TSK terhadap FB, kepercayaan publik akan meningkat secara signifikan terhadap Kepolisian.

Dibutuhkan keberanian yang terhormat bagi semua institusi penegak hukum, ditengah keraguan publik terhadap KPK.

Firli Bahuri telah menghancurkan nama baik KPK, dan di era kepemimpinan nya KPK terjun payung dan masuk jurang (Novel Baswedan, 2023).

Nanti di era Firli, KPK benar-benar di terpa badai bahkan tsunami besar, yang akhirnya menghantarkan FB menjadi tersangka.

Tetapi, itulah Firli Bahuri, sudah ditetapkan menjadi tersangka namun masih berupaya melawan dan mengajukan Pra-peradilan atas penetapan nya sebagai tersangka.

Puji dan salut publik pun ditujukan kepada mantan Menteri Pertanian Sahrul Yasin Limpo (SYL), karena SYL lah yang memiliki keberanian melaporkan FB ke Polda Metrojaya atas kasus pemerasan terhadap dirinya.

SYL bukan lah seorang malaikat yang sempurna, ia hanyalah manusia biasa yang sudah tercabik-cabik harga diri dan kehormatannya, sehingga ia tak dapat menahan tekanan dan ancaman FB terhadap dirinya.

Baca:  Belajar Banyak dari TNI-Polri

Laporan SYL ke Polda metrojaya memberikan pelajaran bagi Pejabat-pejabat publik lainnya untuk melaporkan FB ke apparat penegak hukum lainnya.

Sebagaimana yang pernah diungkapkan Novel Baswedan (2023) bahwa ia meyakini pemerasan FB bukan hanya seorang SYL tetapi pasti ada lebih dari satu atau dua pejabat publik, hanya saja mereka dihantui ketakutan yang luar biasa dan memposisikan diri untuk diam.

Di era FB sebagai direktur Penindakan KPK, sebenarnya banyak sekali kasus-kasus besar yang tidak di proses oleh FB, dan dapat dipastikan FB membangun kesepakan jahat dengan para penjahat Korupsi.

Boyamin Saiman (2023) mengemukakan bahwa Pesawat / Helikopter yang digunakan FB saat ke Sumsel adalah Pesawat milik Pengusaha yang sedang bermasalah hukum.

Kita tunggu saja, proses hukum dari FB ini akan bermuara seperti apa.

Menurut Mahfud MD (2022) : kasus-kasus seperti ini harus mendapat dukungan Publik yang besar, agar ekspektasi publik tercapai. Tanpa itu menurut Mahfud MD, kasusnya akan tenggelam dan didiamkan. *

Penulis adalah: Arsiparis Ahli Utama Direktorat Jenderal Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri RI

error: Content is protected !!