IKLAN
Nasional

Hari ke 38 Agresi Israel, 11.240 Warga Palestina Syahid

4080
×

Hari ke 38 Agresi Israel, 11.240 Warga Palestina Syahid

Sebarkan artikel ini
Editor: Sofyan Labolo
Kondisi Palestina

Padahal faktanya, saat pengungsi mencari tempat aman, para tentara Israel menembaki mereka di jalanan.

Mayat-mayat bergelimpangan di Selatan Jalur Gaza yang disebut Israel sebagai tempat aman.

Bahkan, pemerintah Pendudukan Israel menyarankan warga Gaza untuk mengungsi ke Selatan. Jumlah pengungsi mencapai lebih 1,5 juta warga.

Tak sebatas membombardir fasilitas kesehatan. Pasukan Pendudukan Israel juga menjatuhkan bom di rumah-rumah penduduk.

YPSP melaporkan jumlah unit perumahan yang berpenghuni rusak (rusak total dan sebagian) itu mencapai 250.000 lebih unit rumah.

Sekolah pun tak luput dari serbuan Pendudukan Israel.

Terdapat 253 sekolah rusak parah, 63 sekolah benar-benar tidak dapat beroperasi sama sekali.

Kebiadaban tentara pasukan Pendudukan Israel rupanya tak berhenti sampai di situ.

Mereka juga menghancurkan rumah penduduk berikut fasilitas kesehatan. Termasuk menghancurkan rumah ibadah hingga kantor pemerintah.

Baca:  Tiga Menteri Siap Tampil Pada Seminar Olahraga Nasional

Jumlah masjid, rumah ibadah kaum muslimin sudah 71 hancur total.

Gereja Tertua

Seratus lima puluh enam masjid rusak sebagian. Rumah ibadah penganut agama Kristen di Gaza juga menjadi sasaran serangan tentara Pendudukan Israel, meskipun jumlahnya kalah jumlah dengan masjid.

Tiga gereja menjadi sasaran. Termasuk gereja tertua yang sudah berusia 500 tahun lebih dihajar bom Israel. Sembilan puluh empat kantor pemerintahan hancur.

Agresi militer ke Gaza disebut sebagai genosida atau tindakan pembantaian besar-besaran secara sistematis terhadap satu suku bangsa atau kelompok suku bangsa dengan maksud memusnahkan bangsa tersebut.

Bagaimana tidak disebut genosida. Pendudukan Israel dengan kebiadabannya memutus total listrik, memutus total pasokan air hingga penutupan perbatasan.

Baca:  Rektor UIN Syarief Hidayatullah Terima Silaturahmi KNRP

Tindakan penutupan perbatasan itu sekaligus menutup pasokan kebutuhan konsumsi warga Gaza.

Sebelum perang berkecamuk, pasokan kebutuhan konsumsi berjalan dengan baik.

Namun setelah perang, jalur perbatasan ditutup. Artinya, menutup pasokan kebutuhan makanan yang biasanya dan sekarang pasokan beragam jenis bantuan dari berbagai negara luar yang berempati terhadap kondisi warga Gaza, kesulitan menembus.

Tindakan tentara pasukan Pendudukan Israel itu dengan pemboman dan penghancuran.

Puluhan menara, kantor pemerintah, masjid, gereja, sekolah dan pasar padat penduduk terisolasi.

Laporan YPSP itu, selain mendapatkan informasi langsung melalui ponsel dari warga Gaza juga dikuatkan dengan laporan dari sejumlah lembaga internasional, semisal UNRWA dan Medic World Wide. * (top)

INFO GRAFIS

error: Content is protected !!