Ini Strategi Bupati Amirudin Setelah Migas Berakhir di Kabupaten Banggai, “Daerah Ini Bisa Mandiri”

oleh -218 Dilihat
oleh
Bupati Banggai H. Amirudin

LUWUK TIMES — Bupati Banggai H. Amirudin punya konsep brilian, ketika minyak dan gas (migas) berakhir. Bahkan obsesinya kedepan, setelah migas Banggai siap menjadi kabupaten yang mandiri.

Strategi ini Ia sampaikan dalam sebuah wawancara pada akun facebook Amirudin Tamoreka, yang dikutip Luwuk Times, Rabu (29/10/2025) tadi malam.

“Banggai bisa jadi mandiri setelah migas berakhir,” tegas Bupati Amirudin.

Sebelum menjabat Bupati Banggai periode kedua, Amirudin mengaku telah berkeliling Indonesia. Ia pun berkesempatan mengunjungi sejumlah daerah penghasil migas.

“Saya banyak pengalaman berjalan di Indonesai. Dari Sabang sampai ke Merauke. Kita lihat bagaimana daerah-daerah penghasil migas. Saya tidak perlu sebut nama daerahnya. Tapi setelah migas selesai, maka selesai juga. Yang namanya posil pasti ada akhirnya,” kata Amirudin.

Daerah ini sambung Amirudin patut bersyukur. Sebab kontrak migas tahap kedua cukup panjang, yakni 2027 sampai dengan 2047. Meski begitu, daerah ini jangan lengah. Perlu ada langkah-langkah antisipasinya.

“Kita bersyukur kontrak kita tahap kedua ini mulai 2027 sampai dengan 2047. Artinya 2047 ketika tidak terjadi eksplorasi, maka berakhirlah kita,” jelas Amirudin.

Untuk itu dari sekarang ucap Amirudin, Kabupaten Banggai harus berbenah. Hasil dana bagi hasil (DBH) migas dan kedepan bisa mendapatkan participating interest (PI) 10 persen, maka ini menjadi kesempatan untuk daerah memanfaatkan dananya.

“Jangan dananya dibiarkan begitu saja. Membuat program yang tidak bisa menghasilkan pendapatan daerah. Ini yang sangat disayangkan,” kata Bupati Banggai.

Semua sektor kita benah. Sehingga daerah ini bisa menjadi eksportir. Tak hanya terpenuhi kebutuhan daerah. Tapi juga dapat menopang pendapatan daerah.

“Maka ketika 2047 kita tidak memiliki lagi DBH migas juga PI, tapi Banggai sudah mapan. Karena daerah kita bisa menghasilkan sendiri,” katanya.

“Tapi kalau dari sekarang kita tidak siap, itu susah,” tambah Amirudin.

Kantor Baru

Pada kesempatan itu, Bupati juga menjelaskan alasannya sehingga menggenjot pembangunan kantor pemerintahan.

Selain banyak yang sudah tidak layak, juga pembangunan kantor baru dalam rangka memotivasi para ASN, sehingga dalam menjalankan tugas sebagai pelayanan masyarakat, lebih energik dan kreatif.

“Tiga tahun terakhir kita banyak membangun kantor. Itu karena banyak kantor yang tidak layak. Bagaimana dinas-dinas bekerja dengan baik, ASN bisa berpikir dengan baik, kalau kantor tidak begitu bagus,” ucap Amirudin.

Ia pun memberi contoh tiga OPD. Dengan fasilitas kantor yang baik, maka prestasi kerjanya turut mengikut.

“Kita lihat Dinas Pendidikan, Dinas PUPR dan BRIDA. Prestasinya bagus. Karena orang merasa nyaman. Bahkan mereka bekerja sampai malam,” katanya.

“Tapi kalau kita bandingkan ada kantor-kantor, yang tidak perlu say sebut namanya yang belum bagus. Orang tidak betah. Paling, jam 4 mereka sudah pulang semua. Ketika ASN nyaman berkantor, maka ide-ide pasti keluar, banyak berpikir untuk pembangunan daerah,” tambah Amirudin.

Satu pesan kepada para aparatur pemerintahan, utamanya dari kalangan muda. Pesannya adalah, lebih cenderung memikirkan karir, ketimbang uang.

“Kemarin saya sampaikan kepada teman-teman, apalagi yang masih muda-muda, jangan pernah berpikir berorientasi pada uang. Tapi beroreintasi pada karir. Semoga yang muda-muda bisa berpikir membangun daerah ini,” pungkas Amirudin. *

**) Update artikel kami di Google News dan WhatsApp Channel