Di Dapil 2 Banggai juga tak kalah kompetitif kompetisi nya.
Pada pemilu tahun depan, ada delapan kandidat petahana yang kembali bertarung.
Mereka adalah Irwanto Kulap dan Sudan Latjeno (Golkar), Siti Aria Nurhaeningsih, Hanira Lasantu dan Zaenuri (PDI Perjuangan), Sientje Najoan dan Yeny Lyanto (NasDem) serta Masnawati Muhammad (Gerindra).
Kedelapan kandidat petahana itu diluar dari Ibrahim Darise (PAN), yang pada pemilu 2024 maju sebagai caleg DPRD dapil 4 Sulteng dan Nasir Himran (PKS) yang memilih gantung sepatu.
Jumlah itu diluar dari new comer alias pendatang baru dan para politisi yang pada pemilu 2019 lalu belum beruntung.
Yang pasti jumlah kontestan di dapil ini lebih banyak dibanding dapil “neraka” tadi.
Dapil 3 Banggai
Punya enam kecamatan. Tapi dapil ini paling sedikit jatah kursi.
Enam kecamatan yang masuk di dapil 3 Banggai itu adalah Masama, Lamala, Mantoh, Balantak, Balantak Utara dan Balantak Selatan.
Orang sering menyebut nya dapil kepala burung. Karena secara geografis, enam kecamatan di dapil ini berada di wilayah kepala burung Kabupaten Banggai.
Sempat terwacanakan, dapil hasil pemekaran dapil 1 Banggai ini akan ketambahan 2 kursi. Dengan masuknya Kecamatan Bualemo, sehingga dapil ini menjadi 6 kursi.
Namun itu hanya sebatas wacana. KPU Kabupaten Banggai periode sebelumnya, gagal mewujudkan keinginan tersebut.
Ada yang unik di dapil 3 Banggai. Dalam setiap kali perhelatan pemilu, hanya ada beberapa parpol yang bergantian mengisi kursi dari keterwakilan dapil kepala burung.
Parpol yang langganan mengirim wakil nya di parlemen lalong (penyebutan DPRD Banggai), yakni dari Partai NasDem, Golkar, Gerindra dan PDI Perjuangan.
Dapil 4 Banggai
Jika ada istilah dapil “neraka”, maka ada pula dapil “surga”. Dapil 4 Banggai lah yang diberi predikat dapil “surga”.
Menurut para politisi dari dapil 4 Banggai, bertambah nya kursi dari 11 naik menjadi 12 kursi, adalah alasan sehingga dapil ini disebut sebagai dapil “surga”.
