DKISP Kabupaten Banggai

Opini

Jalan Menurun Jurnalisme Kita (Bagian 1)

682
×

Jalan Menurun Jurnalisme Kita (Bagian 1)

Sebarkan artikel ini

Diakui atau tidak, pers kita tidak begitu cakap dalam jurnalisme investigatif. Itu kecakapan yang harus kita lupakan selama kurun waktu pers kita menyensor diri.

Tentu ada banyak wartawan bagus di masa Orde Baru, tetapi ketika rezim itu tumbang, mereka sudah bukan wartawan muda lagi yang memiliki semangat yang sama menggebunya dengan pada masa mereka masih turun ke lapangan dan memendam keinginan untuk membongkar semua fakta yang disembunyikan. Beberapa memutuskan pensiun.

Generasi wartawan yang tumbuh setelah reformasi dihadang krisis moneter yang berdampak signifikan pada institusi pers. Korporasi mengurangi belanja iklan mereka dan itu pukulan telak bagi media yang selama ini ditopang hidup dan kesejahteraannya oleh pemasangan iklan.

Baca:  Menyoal Etika dan Moral Pemerintahan Bupati Amirudin (2)

Dengan media-media yang berjuang keras untuk memulihkan diri dari malapetaka krisis moneter, kita mudah membayangkan bagaimana mereka harus melakukan pemangkasan pengeluaran untuk mengurangi beban operasional. Setiap media akan memiliki detail masing-masing dalam urusan pemangkasan pengeluaran ini, tetapi ada satu yang tampaknya berlaku umum:

Mereka menyingkirkan satu hal yang sesungguhnya sangat penting bagi institusi pers, ialah memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan secara berkala kepada para jurnalis mereka.

Mendapatkan pelatihan dan pengembangan keterampilan adalah hak para jurnalis dan kewajiban institusi pers untuk mengadakannya. Tetapi pada waktu itu bahkan muncul praktek yang menyedihkan di mana media memberi beban kepada para wartawannya untuk meliput dan sekaligus mencari iklan.

Baca:  Hati-hati Pejabat Publik Bicara: Untuk Keutuhan Bangsa

Tidak semua media melakukannya, tetapi praktek semacam itu terjadi.

Tanpa upaya meningkatkan kualitas dan keterampilan jurnalis, risiko terhadap jurnalisme akan semakin meningkat. Tanpa kualitas dan keterampilan jurnalistik yang memadai, jurnalis akan kesulitan dalam mencari, memverifikasi, dan mengolah informasi yang akurat dan objektif.

Dan, pada fase terakhir, mereka juga kesulitan menulis berita secara baik.

Mestinya Dewan Pers bisa masuk di bagian ini untuk membela para wartawan; ia bisa memberi sanksi kepada institusi pers yang mengabaikan hak para jurnalis untuk mendapatkan pelatihan dan pengembangan keterampilan. *

Penulis adalah Sastrawan, pengarang, dan kolumnis

(Bersambung)

error: Content is protected !!