LUWUK— Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Pepatah lama ini sepertinya berlaku kepada masyarakat saat ini.
Pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), rakyat malah kesulitan mencari kebutuhan BBM.
Kamis (08/09/2022) siang kemarin, 20-an warga asal Kecamatan Moilong Kabupaten Banggai bertandang ke DPRD.
Para nelayan itu mengeluhkan tentang pendistribusian BBM yang mereka klaim tidak merata.
Para nelayan mengaku hanya mendapat alokasi dari SPBU setempat 2 jerigen selama seminggu.
“Kemarin siang sekitar pukul 14.00 wita, warga nelayan asal Kecamatan Moilong datang. Mereka mengeluhkan tentang pendistribusian BBM yang menurut mereka tidak merata,” kata Ketua Komisi 2 DPRD Banggai, Sukri Djalumang kepada Luwuk Times, Jumat (09/09/2022).
Berdasarkan pengakuan warga sambung Sukri, mereka hanya mendapat jatah dari SPBU 2 jerigen, selama seminggu.
“2 jerigen untuk seminggu, kata warga tidak cukup. Makanya mereka mengadu ke DPRD,” kata politisi Partai NasDem DPRD Banggai ini.
Bahkan sambung Sukri yang saat itu bersama anggota Komisi 2, Masnawati Muhammad, warga menduga ada keterlibatan preman pada SPBU, yang berakibat jatah mereka menjadi berkurang.
Discussion about this post