Luwuk Times — Rencananya pembangunan kawasan wisata Kilo 5 Luwuk mulai action Juni 2023. Hingga menunggu proyek berbandrol Rp15 miliar itu kelar, para pedagang di kawasan itu butuh relokasi.
“Informasi yang kami peroleh, bulan Juni proyek pembangunan wisata Kilo 5 dimulai. Tentu saja para pedagang yang ada saat ini butuh relokasi,” kata koordinator lapak Kilo 5 Luwuk, Ramli S Ladja, belum lama ini.
Ramli mengatakan, ada dua OPD teknis yang terlibat pada proyek yang bersumber dari APBD Banggai tahun 2023 ini. Yakni Dinas PUPR Kabupaten Banggai dan Dinas Pariwisata Kabupaten Banggai.
“PUPR untuk pembangunan infrastruktur. Sedang Dinas Pariwisata terkait pengaturan teknisnya,” ucapnya.
Ramli mengaku, dalam beberapa kali pertemuan bersama pihak terkait dengan pembangunan kawasan wisata Kilo 5 Luwuk, masalah relokasi pedagang telah dibahas.
Ada dua titik relokasi. Selain lahan milik Keluarga Dayanun juga tanah milik Yo Poksin atau tepatnya lokasi eks Hoya-Hoya.
“Ketentuannya harus ada sewa. Namun untuk tarif sewanya saya belum tahu pasti,” kata Ramli.
Ada puluhan lapak pedagang yang ada di kawasan Kilo 5 Luwuk. Ramli pun merincikannya, 15 lapak berada di atas tanah Pemda, 4 lapak di tanah milik keluarga Sugianto dan 17 lapak di lahan keluarga Dayanun.
Ia pun berharap, mulai dari proses relokasi hingga pada pembagian tempat setelah selesai pembangunan wisata Kilo 5, berjalan aman dan lancar.
“Harapan kami seperti itu, jangan ada konflik,” kata Ramli. * yan
Discussion about this post