Opini

Kebijakan Rancu: Kejar Wisata Halal, SDA Diserahkan Ke Tangan Asing

1109
×

Kebijakan Rancu: Kejar Wisata Halal, SDA Diserahkan Ke Tangan Asing

Sebarkan artikel ini

Indonesia negara yang kaya tetapi kekayaannya justru habis dikelola negara lain. Sumber daya alam yang digenggam Indonesia malah tidak sepenuhnya digenggam.

Katakanlah tambang yang paling besar boleh saja berada di Indonesia, tapi mayoritas kepemilikan tambang emas justru jatuh ke tangan perusahaan asal Amerika Serikat yaitu, Freeport – McMoran Copper & Gold Inc. Tercatat selama hampir lima dekade perusahaan tersebut memanfaatkan emas, tembaga, perak, dan mineral lainnya di papua.

Entah sudah berapa banyak bahkan tidak terhitung lagi emas, tembaga , perak dan lainnya yang sudah di keruk hingga detik ini. Alhasil rakyatlah yang menderita, menanggung kemiskinan yang tiada habisnya.

Padahal sejatinya kekayaan alam adalah milik umat dan hasil pengelolaannya dikembalikan kepada rakyat. Sehingga masyarakat di negara ini bisa hidup sejahtera.

Baca:  Struktur, Bahan dan Denah Pembangunan Kawasan Wisata Kilolima Luwuk

Inilah gambaran kerusakan sistem kapitalis yang diterapkan negara saat ini.

Sistem ekonomi kapitalisme meniscayakan manusia untuk memperoleh kekayaan, serta mengelolanya dengan cara sesukanya. Segala hal yang mendatangkan keuntungan materi akan dikuasai oleh pihak yang memiliki modal besar.

Begitupun dengan SDA yang begitu melimpah dikelola oleh pengusaha yang jelas memiliki tujuan untuk mencari keuntungan semata. Hal inilah yang bisa menimbulkan gejolak dan kekacauan, serta mengakibatkan keburukan dan kerusakan.

Berbeda dengan Islam. Islam memiliki aturan dalam mengelola SDA yang akan memberikan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat. Islam menetapkan bahwa sumber daya alam dan kapasitasnya yang melimpah merupakan kepemilikan umum, yang wajib di kelola oleh negara.

Salah satu sumber utama pemasukan negara dalam islam adalah pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA), bukan pariwisata. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Saw., “ Umat muslim berserikat dalam tiga perkara, yaitu padang rumput, air dan api” (HR. Abu Dawud dan Ahmad). 

Baca:  Kenapa Gue Share Anies Setiap Hari

Dengan pengelolaan yang tepat terhadap sumber daya alam di negeri ini, lebih dari cukup untuk memenuhi kas negara. Hasil pengeloaannya pun akan dikembalikan kepada rakyat dalam bentuk fasilitas gratis seperti layanan pendidikan, kesehatan, keamanan, dan lainnya.

Sedangkan pariwisata dalam islam adalah  sarana dakwah yang tidak bisa dijadikan tulang punggung perekonomian. Wisata merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, yaitu dengan melihat dan mengagumi ciptaan Nya. Wallahualam bishawab. *

Penulis adalah aktivis dakwah Islam

Dapatkan Informasi Terupdate dari Luwuk Times. KLIK Google News

error: Content is protected !!