Tapi ternyata di rumah hanya dia seorang diri, lalu kepada siapa lagi mereka mengharap, ayah telah tiada ibupun telah pergi, sementara saudara telah lama meninggalkan alam yang fana ini.
Sebuah kebahagiaan bagi kita yang orang tuanya masih dalam keadaan sehat, dan masih bersama kita. Terlebih sosok ibu yang telah susah payah melahirkan kita ke dunia ini. Ibu adalah sosok yang paling berjasa dan dapat menghantarkan kita ke surga Nya Allah.
“Apa kabar ia hari ini ? …Sudahkah kita menjenguknya? Sudahkah kita menyiapkan pakaian barunya seperti apa yang kita kenakan sekarang ini ?…..
Semakin hari semakin bertambah tua umurnya. Hari-harinya sudah mulai ditinggal pergi anak-anaknya. Di rumah hidup sendiri tak berdaya dengan kondisi kesehatan yang semakin membuatnya tak berdaya.
Keinginan bekerja masih ada, namun tenaga sudah tidak mendukung keinginannya. Akhirnya hanya bisa mengubur semua isi hatinya sambil berharap ada anak yang memperhatikan dan peduli dengannya. Apakah kita peduli dengan hal ini?
…..Apakah kita merasakan apa yang mereka inginkan dan rasakan selama ini?” ingat saudaraku.
Satu saat Ibnu Umar datang menghadap kepada Rasulullah. Ia bertanya…Ya rausullah aku tidak bisa melihat Allah itu seperti apa, tetapi bagaimana caranya aku ingin merasakan kalau Allah sedang tersenyum kepadaku, dan kata Ibnu Umar aku tidak bisa melihat wajahnya Allah, tetapi aku ingin tahu seperti apa Allah tersenyum kepadaku.
Maka Rasulullah menjawab, wahai Ibnu Umar, kalau kamu ingin membuat wajah Allah tersenyum kepadamu, maka buatlah senyum diwajah ibumu.
Karena saat ibumu tersenyum karena kebaikanmu, ibumu tersenyum karena ulahmu, ibumu tersenyum karena kelakuanmu, ibumu tersenyum karena prilakumu, ibumu tersenyum karena prestasimu, ibumu tersenyum karena sesuatu yang kau berikan kepadanya. Disaat itulah Allah sedang tersenyum kepada kamu. Sebaliknya saat kita menguaraikan air mata ibu kita, membuat ibu kita sedih, membuat ibu kita pilu, membuat ibu kita gelisah, membuat ibu kita sakit hati karena ulah kita, disaat itulah Allah sedang murka kepada kita.
“Ridhollah fi ridhol walidain wa sukhtullah fi shukhtil walidain” (Ridho Allah terletak pada ridho kedua orangtua dan murka Allah terletak pada kemarahan kedua orangtua).
Jika kita selama ini merasa kurang berkhitmat kepada orang tua kita, jika kita selama ini mengabaikan orang tua kita, jika kita tidak segan-segan menyakiti hati mereka , menghardik mereka bahkan mengucilkan orang tua kita dihadapan keluarga istri kita, dihadapan keluarga suami kita maka segerahlah datang kepada keduanya, bersimpuhlah di kaki mereka , cium tangan mereka yang sudah keriput dan membesarkan kita basahi tangan yang perna meminang kita dengan air mata penyesalan, mintakan maaf atas kekurangan pengkhidmatan kita terhadap mereka.
Cobalah bayangkan dan renungkan, ia mengandung dalam keadaan susah payah dan dalam keadaan tubuh yang lemah, ia tidak mengenal jeri payah selama sembilan bulan sepuluh hari. Ia mempertaruhkan jiwanya, rasa sakitnya sirna ketika mendengar tangis bayi, berakhir dan terlukis senyum bahagia dalam mempertahankan hidup dan mati.
Lalu dengan apakah kita membalas semua itu? Ingat dan ingatlah, kita semua berhutang budi pada ayah dan ibu, walau seisi dunia ini diberikan kepada seorang ibu, belum sebanding dengan penderitaanya sewaktu akan melahirkan kita.
Saudaraku, tengoklah orang tua kita yang sudah tua rentah, yang tinggal di papah, yang sudah tidak bisa berjalan, yang hanya terbaring di tempat tidur, terkadang kita tidak mengurus makananya. Kita lebih banyak mengurus diri dan keluarga kita dari pada orang tua kita.
Ingatlah saudaraku, kita tidak tahu berapa lama lagi kita dapat menatap mukanya, andaikan ibu bapak kita sudah terbungkus dengan kain kafan, tidak ada lagi wajah yang ditatap tidak ada lagi tangan yang dapat dicium, tidak ada lagi suara yang didengar.
Boleh jadi hari ini merupakan hari perpisahan kita dengan orang tua kita. Kita tidak tahu. Karena itu jangan sia-siakan ibu bapak kita selagi mereka masih ada. Sebab seburuk apapun keadanya darah dagingnya melekat ditubuh kita.
Kita doakan mereka semoga mereka selamat di dunia dan bahagia di akherat. Ingat kaum muslimin seorang ibu mampu merawat 10 orang anak, tetapi 10 orang tidak mampu merawat seorang ibu.
Jika kedua orang tua kita, istri dan anak-anak kita berada jauh dari kita, maka segera setelah pelaksanaan shalat idul fitri hubungi mereka, mintakan maaf kita kepada mereka, bahwa hari ini kita tidak bisa berlebaran bersama-sama dengan mereka, kita tidak bisa berkumpul bersama mereka , kita hanya bisa membayangkan wajah mereka, suara mereka dan senyum mereka, utamanya senyum wajah orang tua kita yang sudah membesarkan dan mendidik kita.
Jika orang tua kita telah tiada ziarahilah kuburanya kirimkan doa kepada mereka Allahummagfirli Wali-wali Dayya Warhamhuma Kama Rabbayani Shogira, ya Allah ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, sayangilah mereka berdua sebagaimana mereka menyayangiku waktu kecil.
Di hari yang bahagia ini, mari kita saling maaf memaafkan satu sama lain, kita hilangkan perbedaan dan pertajam persamaan. Jadikan perbedaan yang ada di antara kita sebagai sebuah keindahan.
Kita boleh berbeda agama, kita boleh berbeda suku, kita boleh berbeda organisasi, tapi kita jangan berpecah belah, sebab perpecahan itu hanya akan melahirkan permusuhan di antara kita.
Jangan kita segan untuk meminta maaf atau memberi maaf. Karena memaafkan itu tidak akan membuat kita hina, meminta maaf tidak akan meruntuhkan harga diri kita dan saling memaafkan membuat kita mulia.
Ingat, pesan Ustad Zen, walaupun sejahat manapun kita diperlakukan, sehina manapun kita dicaci, sebesar manapun kita difitnah dan dianiaya, jangan lupa memaafkan tidak perlu kita menjadi pendendam karena kita tidak layak memberi hukuman, semua itu kerjanya allah yang akan memberikan hukuman.
Jika anda membenci seseorang jangan anda balas kebencian itu, tetapi tulislah kebencian itu di pinggir pantai, biar nanti ombak yang akan menghapusnya.
Mari kita bangun Kabupaten Banggai ini dengan semangat kebersamaan. Wujudkan masyarakat yang aman, tentram damai dan bahagia dibawah naungan ridho allah swt. Amin ya rabbal ‘alamin. *
(yan)
Discussion about this post