LUWUK TIMES— Selama beberapa kali perhelatan pemilu legislatif (pileg), daerah pemilihan (dapil) 1 Banggai, disebut sebagai dapil “neraka”.
Tentu ada alasan bagi para politisi di Kabupaten Banggai mengklaim predikat seperti itu.
Dapil 1 Banggai juga sering disebut dapil kota. Karena di dapil ini mencakup wilayah dalam kota Luwuk.
Kecamatan itu meliputi Luwuk, Luwuk Selatan, Luwuk Utara, Luwuk Timur dan Kecamatan Nambo.
Pada pemilu 2019 lalu, dapil 1 Banggai memiliki 10 kursi.
Tapi saat tahapan pemilu 2024 tentang penataan dapil, jumlahnya berkurang menjadi 9 kursi.
Pengurangan jatah kursi itupun sempat melahirkan dinamika.
Karena dilain sisi ada dapil yang justru ketambahan kursi. Alasan KPU Banggai karena berdasarkan jumlah wajib pilih.
Selain minus 1 kursi dibanding pemilu empat tahun lalu, para kontestan yang berkompetisi di dapil ini sebagian adalah ketua partai politik.
Mereka diantaranya, Batia Sisilia Hadjar (NasDem), Jodi Prakoso (PAN) dan Hasman Balubi (Partai Perindo).
Ada juga Sulianti Murad (Gerindra) dan H. Sophansyah Yunan (PPP) serta kader lainnya yang memiliki jabatan strategis di partai politik masing-masing. Termasuk ketua parpol yang non seat.
Dapil 1 Banggai juga merupakan pertarungan gengsi dari para elit parpol di Kabupaten Banggai.
Pasca tak majunya anggota DPRD Banggai Winancy Ndobe dengan alasan usia, dapil 1 Banggai dihuni 9 kandidat petahana.
Kompetitifnya kompetisi di dapil 1 Banggai inilah sehingga menjadi alasan disebut sebagai dapil neraka.
Lahir pertanyaan kemudian, jika ada dapil neraka, lantas dimana dapil surga di Kabupaten Banggai? *
Discussion about this post