Reporter Hasbi Latuba
Luwuk Times— Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banggai akan menorehkan kebijakan gratis bagi warga yang membutuhkan stok darah. Utamanya pasien sakit yang sangat membutuhkan. Program Ini semata mata untuk kemanusiaan.
“Pak Bupati Amirudin sudah kami temui untuk membicarakan kebijakan ini. Dan beliau setuju dan mendukung sepenuhnya,” kata Ketua PMI Kabupaten Banggai Fuad Muid kepada Luwuk Times, Rabu (12/10/22).
Program gratis darah ini, lanjut Fuad Muid, akan menggunakan aplikasi elektronik. Ini agar terkoneksi dengan PMI pusat dan Bulan Sabit Merah.
“Organisasi PMI ini terstruktur dari atas dan mendunia lewat bulan sabit merah, yang khusus menangani kemanusian. Jadi harus go publik,” ungkapnya.
Sebagai organisasi yang menjadi tulang punggung pemerintah daerah dalam menangani permasalahan kemanusiaan, perlu program taktis, cepat dan terukur.
Namun fakta yang terjadi kata Fuad, masih banyak warga kesulitan mendapatkan darah karena stok terbatas. Sudah begitu, calon pasien masih terbebani biaya untuk memperoleh darah.
“Kedepan harus berubah. Pasien mudah mendapatkan stok darah dan tanpa terbebani biaya lagi. Ini tentu membutuhkan banyak sukarelawan pendonor,” tuturnya.
Suka Duka
Bagi Fuad, selama ia memimpin organisasi PMI, banyak suka dukanya. Terutama saat menangani masalah covid-19. Meski dana terbatas, organisasinya masih bisa berbuat. Seperti program vaksinasi masal.
Belum lagi menangani banyak bencana. Seperti banjir, baik dalam dan luar daerah. Ini wujud partisipasi PMI untuk sesama. Kita tidak pandang bulu. Dimana ada bencana pasti ada PMI.
“Macam macam kita bantu. Mulai datang lebih cepat ke lokasi bencana. Tentu membawa sembako. Semua kami peroleh secara sukarela. Baik dari sumbangan luar, bahkan mengeluarkan dana pribadi,” tandas Fuad mengenang.
Pernah PMI mengirim 15 truk dan dua mobil pickup berisi sembako ke Palu, Sulteng. Ini untuk membantu bencana pada wilayah itu.
“Sudah begitu kalau mengurus organisasi kemanusiaan. Kadang dana pribadi harus korban demi untuk kemanusiaan,” imbuhnya.
Ia berharap, bantuan semua pihak. Termasuk perusahaan bisa menyisihkan programnya lewat PMI. Apakah itu CSR, atau donor darah dan lainnya. Yang penting sama sama terlibat dalam menangani masalah kemanusiaan.
“Untuk tahun ini 2022, kami hanya memperoleh Dana hibah Rp 500 juta. Tahun lalu sempat Rp. 1,5 miliar. Itupun masih kurang. Apalagi Banggai ini, rawan bencana,” tutur Fuad yang juga anggota DPRD Kabupaten Banggai.*
Discussion about this post