IKLAN

DPRD Banggai

Subkon PT DSLNG di Hearing Komisi 3 DPRD Banggai

863
×

Subkon PT DSLNG di Hearing Komisi 3 DPRD Banggai

Sebarkan artikel ini
Editor: Sofyan Labolo
Komisi 3 DPRD Banggai melaksanakan hearing terhadap PT Indocater yang merupakan subkon PT DSLNG di kantor DPRD Banggai, Senin (05/06/2023). (Foto: Istimewa)

Sementara itu, Sait Manager Operasional PT Indocater Adisuswanto menjelaskan, sebagai pemenang tender penyuplai bahan makanan kepada PT DS LNG, ia telah mengakomodir sebanyak 23 perusahaan lokal. Dan itu terbagi di dua kecamatan, yakni Kecamatan Batui dan Kintom.

Dalam menjaring 23 perusahan, mereka difasilitasi oleh PT DSLNG. Dan pada 21 januari 2023, pihaknya sudah verifikasi seluruh persyaratan.

Setelah melalui proses seleksi, sambung Adisuswanto, ada beberapa perusahan tidak memenuhi syarat administrasi.

“Kami memang mengakui, dari sejumlah kebutuhan bahan makanan yang harus dipenuhi, hanya beberapa yang bisa kami sanggupi. Sehingga kami kewalahan dalam memenuhi kebutuhan perusahaan,” ujar Adi.

Baca:  Picu Kemacetan, Mobil di Luwuk Kian Serampangan Parkir di Badan Jalan

Tanggapan DPRD

Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Banggai, Saripudin Tjatjo menegaskan, perusahaan dituntut berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan, bertalian dengan segala bentuk kegiatan perusahaan.

Terlebih lagi sambung politisi senior Partai Golkar Banggai ini, Komisi 3 butuh data terkait tunggakan pajak perusahaan catering.

“Harus ada transparansi. Dan kami meminta kepada semua subkon dapat mensertakan bukti pajak yang merupakan kewajiban perusahaan,” kata Om Arif-sapaannya.

Jika belum ada lampiran bukti pajak sambung Om Arif, DPRD Banggai meminta kepada PT. Indocater tidak membayarkan kontrak dengan subkon yang belum membayar pajak.

Baca:  Sejak 2016, Tunggakan Pajak Galian C di Banggai Capai Rp 4 Miliar

Sementara itu, Syafruddin Husain menyorot soal proses penjaringan 23 perusahaan suplayer.

Harusnya kata Ketua DPC PKB Banggai ini, dalam melakukan pejaringan, PT Indocater harus transparan. Jangan sampai penjaringan dan seleksi ada unsur kolusi dan nepotisme.

Sebab kata Haji Udin sapaannya, semua pengusaha lokal memiliki kesempatan yang sama.

Ia kuatir, 23 perusahaan tersebut hanya dihubungi satu persatu. Bahkan bukan tidak mungkin ada dugaan intervensi PT DSLNG, tentang perusahaan mana saja yang direkrut sebagai suplayer. *

Ac

error: Content is protected !!