IKLAN

Kecamatan

Tapal Batas dan Air Bersih di Masama Banggai Prioritas Yolanda Antuke

193
×

Tapal Batas dan Air Bersih di Masama Banggai Prioritas Yolanda Antuke

Sebarkan artikel ini
Yolanda Antuke
Anggota DPRD Banggai Yolanda Antuke (hijab merah) saat menggelar reses di Kecamatan Masama. (Foto: Istimewa)

Reporter Sofyan Labolo

MASAMA— Persoalan tapal batas antara desa Minang Andala dan Bali II Kecamatan Masama Kabupaten Banggai, sampai saat ini masih menjadi polemik. Begitu pula dengan air bersih. Masih menjadi hal yang krusial.

Sebagai anggota DPRD Banggai yang lahir dari daerah pemilihan (dapil) III, Yolanda Antuke merasa terpanggil untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut.

Dia pun komitmen menjadikan masalah tapal batas dan air bersih menjadi agenda prioritasnya untuk terselesaikan.

Kepada Luwuk Times, Kamis (02/06/2022), Yolanda Antuke mengatakan, ia telah melaksanakan agenda reses pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2021.

Baca:  Tiga Pemuda Pesta Miras di Kos-Kosan Kelurahan Jole

Hasilnya, sejumlah program yang terusulkan pada tahun anggaran 2020 sudah terealisasikan sebanyak lima kegiatan pada tahun 2021.

Akan tetapi sambung anggota DPRD Banggai asal Partai Golkar ini, saat menggelar pertemuan dengan masyarakat, masih ada aspirasi yang tersampaikan. Yakni sebut Yolanda tentang tapal batas dan air bersih.

Memang sambung Yolanda, batas desa Minang Andala dengan Bali I sudah cukup lama menjadi polemik di tengah warga. Akan tetapi, sampai saat ini belum ada solusinya.

Bagi Yolanda, dinamika ini secepatnya diselesaikan. Jika tidak akan terjadi hal-hal negatif. Terlebih lagi, kedua desa mempertahankan pendapatnya masing-masing.

Baca:  Lakalantas di Kintom Banggai Tewaskan Seorang Lansia

“Tapal batas ini harus terselesaikan secepatnya. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diiginkan. Karena masalah tapal batas ini sangat rentan konflik. Rencananya kasus tapal batas ini akan kami hearing di DPRD,” ucapnya.

Begitu pula dengan air bersih. Warga Minang Andala mengeluh, ketika datang musim penghujan. Selain potensi banjir juga air menjadi keruh.

“Perlu ada penanggulangan bencana banjir. Salah satu solusi adalah perluasan sungai,” kata Yolanda. *

error: Content is protected !!