Reporter Sofyan Labolo
BATUI— Dalam rangka pertumbuhan perekonomian masyarakat secara merata, sudah saatnya Pemda Banggai membuka jalur perdagangan baru.
Demikian aspirasi tokoh pemuda Kecamatan Batui Kabupaten Banggai, Nasri Sei, Sabtu (30/10).
Jalur perdagangan baru yang dimaksudkan Nasri adalah Batui (Banggai), Banggai Kepulauan dan Banggai Laut, terkait suplai komoditi hasil pertanian.
“Perlu ada jalur perdagangan antara Batui-Bangkep-Balut,” ucap Nasri.
Tentu saja sambung dia, perlu ada ruang lintasan perdagangan, dengan membangun infrastruktur pelabuhan yang memadai di wilayah Kecamatan Batui.
Nasri menilai, selama ini ruang dan akses perdagangan hanya ada pada Luwuk-Bangkep-Balut. Sehingga akses dari Batui menuju dua kabupaten tadi, belum terbuka.
“Saya kira dalam menggenjot pemerataan ekonomi, sudah saatnya membuka jalur perdagangan baru yang lebih efektif,” kata Nasri.
Fakta selama ini kata Nasri lagi, kalangan petani dari Toili dan Batui, dalam memasarkan komoditi pertaniannya harus melalui rute Panjang.
Pertama harus menuju Pelabuhan Luwuk. Selanjutnya semalam perjalanan menuju Balut. Dan keesokan harinya baru bisa menyuplai ke sejumlah pulau lainnya.
Baca juga:
“Butuh waktu cukup lama. Belum lagi biaya yang tidak sedikit,” kata Nasri.
Apabila rute perdagangan baru terakses, maka sudah pasti jarak tempuh dan waktu Batui-Lumbi lumbia misalnya, hanya dapat sekitar 2 jam.
Dengan demikian, para petani tak perlu lagi harus melewati rute cukup panjang.
Karena para petani Toili dalam memasarkan hasil pertanian ke Banggai Kepulauan dan Balut, cukup melalui jalur perdagangan pelabuhan Batui.
Banyak sisi positif dari jalur perdagangan baru itu.
Yakni sebut Nasri, ekonomi masyarakat akan tumbuh, lapangan kerja baru akan terbuka dan produk jasa lainnya akan berkembang.
Sedang sisi lainnya dapat meningkatkan pendapatan asli daerah atau PAD.
“Saya yakin, Bupati Banggai H Amirudin dan wakilnya akan merespons aspirasi ini. Karena endingnya adalah untuk peningkatan ekonomi masyarakat,” tandas Nasri. *
