BANGGAI – Rangkaian Satelit Program Ubud Writers and Readers Festival ditutup di Banggai. Berkolaborasi dengan Festival Sastra Banggai, program ini berlangsung di Ruang Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai, 12 Desember 2024.
Program pertama, diskusi bersama Dewi Setiawan digelar di Kafe Sehati. Diskusi ini membahas tips dan trik meningkatkan eksposur festival sastra.
Dua program lainnya digelar di Unismuh Luwuk, dihadiri oleh mahasiswa yang antusias menyimak dan belajar menulis bersama novelis Indonesia Zaky Yamani.
Satelit Program Ubud Writers & Readers Festival digelar di tiga kota di Indonesia. Program ini mendekatkan komunitas sastra dan seni di nusantara dengan UWRF. Program ini merekam gerak sastra Indonesia di berbagai kota.
Telah berusia 20 tahun, UWRF tak pernah mengendurkan langkah dan gerak. Program kolaborasi dengan komunitas lintas daerah terus dilakukan. UWRF menjejak di berbagai kota, menebarkan semangat dan memberi makna pada kerja-kerja untuk sastra, seni, dan kebudayaan.
Satelit Program ini merupakan kali kedua UWRF menggandeng Festival Sastra Banggai. Sebelumnya program serupa dilaksanakan di masa pandemi dan digelar secara daring.
“Sebelumnya dilakukan secara daring bersama penulis dari Amerika Serikat. Tahun ini diadakan luring bersama penulis Indonesia. Kami memilih melaksanakannya di Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai,” jelas Rachmad Lasaka dari Festival Sastra Banggai.
Unismuh Luwuk Banggai, kata Rachmad, sudah sejak awal memberi dukungan untuk FSB. Unismuh selalu menjadi “rekan baik” yang berjalan bersama untuk sastra, seni, dan kebudayaan.
Rachmad berterima kasih, Satelit Program UWRF di Banggai berjalan lancar.
“Alhamdulillah berjalan lancar. Kami berharap kolaborasi ini berlanjut. Semoga kolaborasi FSB dengan UWRF dan kerja sama dengan Unismuh terus berjalan,” pungkasnya. *
Discussion about this post