Luwuk Times — Jelang pemilihan Ketua Askab PSSI Banggai, wacana kongres tandingan mengemuka.
Belum terdeteksi darimana kelompok yang ingin ada dualisme kepemimpinan cabang olahraga terpopuler ini di Kabupaten Banggai. Para pengurus Askab PSSI Banggai mengantisipasi gejolak tersebut.
“Iya, ada informasi yang masuk seperti itu. Apakah benar atau tidak harus kita waspadai,” kata Sekretaris Askab PSSI Banggai, Syaifudin Muid, Sabtu (21/01/2023).
Terkait wacana kongres Askab PSSI tandingan cukup kencang bergulir pada internal pengurus kabupaten (Pengkab).
Salah satunya berasal dari grup whatsapp (GWA) Askab PSSI Banggai.
“Sudah itu saya imbau di group agar jangan pecah belah. Tunggu pelaksanaan kongres,” kata Syaifudin.
Demikian petikan imbauan Sekretaris Askab PSSI Banggai dalam menyikapi wacana kongres Askab PSSI Banggai tandingan.
“Kepada semua pengurus ASKAB PSSI dan para pegiat sepak bola untuk bersatu demi perbaikan organisasi sepak bola dan kejayaan sepak bola kabupaten Banggai,”.
“Kongres dalam bentuk apapun yang melanggar regulasi PSSI batal demi hukum dan tidak mempunyai kekuatan hukum dan kepengurusan yang terbentuk adalah tidak sah,”.
“Oleh karena semua tahapan dalam regulasi harus kita penuhi, mulai dari syarat calon, pemilik suara, dll yang bersyarat oleh statuta. Insya Allah setelah saya dari palu Minggu depan kejelasan tentang kongres akan saya sampaikan kepada publik,”.
Terkait dengan pemilik hak suara pada kongres Askab PSSI Banggai juga menjadi pernyataan Syaifudin.
“Pemilik voter adalah para ketua klub amatir dan asosiasi sepak bola kecamatan. Itu tegas ada dalam statuta. Pengurus ASKAB ataupun pihak lain selain yang disebut diatas tidak mempunyai hak suara dalam kongres,”. *
Sofyan Labolo
