BANGGAI, Luwuk Times— Setelah bertugas selama 2 tahun 2 bulan, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Banggai, Raden Wisnu Bagus Wicaksono akhirnya pindah tugas.
Ditempat barunya, ia menjabat sebagai Kepala Kejari Pringsewu, Provinsi Lampung.
Sebelum mengabdi di tempat barunya, Bagus Wicaksono menggelar pertemuan bersama puluhan pewarta mitra Kejari Banggai.
Agenda pertemuan yang dibalut dengan makan siang bersama di Rumah Makan Mahansintoka, Kelurahan Maahas, Luwuk Selatan, Kamis (6/6/2024) berlangsung penuh haru.
Puluhan pewarta dari berbagai media cetak dan online bercengkerama dengan Bagus Wicaksono. Tak sedikit dari para pewarta harus meneteskan air mata kesedihan terpisah oleh tugas negara.
Bagus Wicaksono menyampaikan permohonan maaf atas sikap maupun tutur kata selama ia bertugas di kabupaten bermotto ‘Momposaangu Tanga Mombulakon Tano’.
“SK mutasi ke Pringsewu, Minggu ini berangkat. Ada sertijab (serah terima jabatan) di Palu,” ungkap Bagus Wicaksono.
Selama ia bertugas dan menjalin komunikasi dengan pewarta, Bagus Wicaksono menaruh harap, tetap terjaga.
“Kedepan Pak Sarman (Sarman Tandisau, Kepala Seksi Intelijen Kejari Banggai) bukan hanya figur saya di sini, tapi kelembagaan. Tetap kita ikuti arahan pimpinan, publikasi media, tanpa sekat,” harap Bagus Wicaksono.
Ia mengakui, kontribusi pewarta Kejari Banggai cukup besar.
“Saya selalu menjaga konsistensi. Percayalah, meskipun saya tak lagi di sini, kita tetap berkomunikasi. Saya tidak menutup diri. Kita tetap berkomunikasi. Saya atas nama keluarga dan pribadi, mohon maaf. Tutur kata saya, sengaja atau tidak sengaja, tidak pernah terbersit di hati saya. Sukses selalu, kita jalin komunikasi meskipun tidak lagi di Kabupaten Banggai,” tutur Bagus Wicaksono mengakhiri.
Tiga Periode
Ketua PWI Banggai, Iskandar Djiada dalam kesempatan itu mengaku, seandainya jabatan Kajari itu seperti kepala desa, maka ia bersama pewarta akan meminta agar Bagus Wicaksono memimpin Kejari Banggai hingga tiga periode.
“Karena jabatan struktural, kita tidak bisa menahan beliau. Semoga pejabat sebelumnya berbeda, ada chemistry yang selama ini terbangun. Ini bukan hanya sekadar Kepala Kejari Banggai, tapi ada mitra, teman, sahabat, kakak dan ada orang tua. Istilah saya, saat kehilangan induk, Pak Kajari menjadi papa angkat,” tutur Iskandar.
“Harus dipahami, ada tugas baru, dan harapan baru yang harus dijemput. Minimal ini hanya sementara. Saya berharap, kemitraan dengan Kejari Banggai terus terjaga dengan baik,” tambah Iskandar.
Ia mengakui, peningkatan kemitraan antara pewarta dengan Kejari Banggai meningkat hingga 1000 persen.
Olehnya itu, ia berharap, Kepala Kejari Banggai yang menggantikan Bagus Wicaksono mengikuti kiprahnya.
“Kenapa sedih, karena ada pejabat yang modelnya seperti Pak Bagus Wicaksono. Kita kehilangan papa angkat. Semoga yang menjadi Kepala Kejari Banggai, bukan seperti papa tiri,” kesan Iskandar. * stp
Discussion about this post