Reporter Sofyan Labolo
LUWUK, Luwuk Times— Calon Direktur PDAM Kabupaten Banggai, Suhartono Sahido memilih mundur dari tahapan seleksi.
Tidak sekadar angkat kaki dari proses penjaringan. Dia juga meminta agar tim panitia seleksi (Pansel) dibubarkan.
“Karena tidak sesuai aturan seleksi, maka saya ambil sikap undur diri dari pencalonan Dirut PDAM Banggai. Saya juga mendesak tim pansel dibubarkan, karena tidak kredibel dan tidak memenuhi standar integritas sebagai tim pansel,” kata Suhartono kepada Luwuk Times, Senin (26/07).
Ono-sapaannya menilai kerja tim pansel tidak taat azas. Padahal sangat jelas ada tahapan metode seleksi verifikasi berkas administrasi yang dimulai tanggal 21-22 Juli lalu, namun diabaikan dan tidak diterapkan.
Lebih konyol lagi sambung eksponen pemenangan AT-FM di Pilkada Banggai 2020 ini, tim pansel lebih memilih cari aman. Karena ada ipar Bupati Banggai dalam bursa calon Direktur PDAM Kabupaten Banggai itu.
Menurut mantan komisioner Panwaslu (Bawaslu) Banggai ini, sangat disayangkan seleksi yang seharusnya transpansi terbuka telah dirusak prosesnya.
Makanya dia menganggap seleksi ini percuma dan hanya bikin habis waktu saja. Lebih baik ditunjuk langsung saja siapa direkturnya. Apalagi seleksi ini menggunakan uang rakyat yang seharusnya, tim pansel harus menjaga integritas moral dan tanggung jawab mereka dari pelaksanaan tersebut.
“Seleksi ini mencari pemimpin disebuah perusahaan daerah. Bagaimana memimpin BUMD PDAM, sementara prosesnya cacat yuridis,” tanya Ono.
Dan hal inilah yang menjadikan alasannya mundur.
Pertama kata dia, tim pansel tidak konsisten menggunakan standar seleksi yang baku untuk dipedomani. Tapi hanya atas keinginan mereka saja kendati menabrak aturan diatasnya.
Discussion about this post