Reporter Sofyan Labolo
Luwuk Times — Bakal calon DPR RI daerah pemilihan (dapil) Sulteng, Herwin Yatim (HY), aktif konsolidasi.
Belum lama ini, mantan Bupati Banggai periode 2016-2021 ini turun pada dua kabupaten, yakni Banggai Kepulauan (Bangkep) dan Banggai Laut (Balut).
Ia pun mendapat curhatan dari dua kabupaten yang masih sedarah dengan Kabupaten Banggai tersebut.
“Saya di Bangkep dan Balut selama 6 hari 7 malam. Saya berkunjung ke sejumlah desa. Saat berkunjung saya mendapat pendampingan dari tokoh masyarakat serta kader parpol. Bahkan ada yang bukan berasal dari PDI Perjuangan,” kata Herwin Yatim, saat coffee morning bertempat rujab Ketua DPRD Banggai, belum lama ini.
Banyak hal yang menjadi keluhan warga. Yang paling kencang menyangkut porsi pembangunan.
Warga mengaku kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banggai ini, mereka tidak pernah merasakan kue pembangunan, yang menjadi buah karya dari wakil parlemen senayan.
Padahal ada 7 kursi wakil rakyat dari dapil Sulteng.
Yang bikin miris lagi sambung warga, setiap perhelatan pesta demokrasi pemilu legislatif, dalam isi kampanye, mereka menawarkan berbagai program pembangunan.
Tapi sampai saat ini, janji politik itu tak terealisasikan. Warga pun belum merasakan kue pembangunan secara maksimal.
Dalam bertatap muka dengan warga Bangkep dan Balut, satu hal yang juga menjadi catatan tersendiri buat Herwin Yatim.
Warga mengurai tentang keterwakilan DPR RI dapil Sulteng hasil pemilu legislatif 2019 lalu.
“Dan pintarnya masyarakat sudah dapat mengurai. Tujuh kursi itu dari mana saja. Ternyata mereka bilang dari 7 kursi DPR RI itu empat orang Palu, dua Morowali dan 1 Tolitoli. Lantas mana Banggai bersaudara,” ucapnya.
Akibatnya sambung Herwin Yatim, pemanfaatan 5 ribu triliun APBN tidak maksimal jatuh pada Banggai, Bangkep dan Balut.
Politik Identitas
Terkait dengan politik identitas, bagi politisi senior Kabupaten Banggai ini boleh. Alasan mantan legislator lalong ini, warga Banggai bersaudara belum merasakan pembagian kue pembangunan, yang menjadi perjuangan wakilnya di pusat.
Sehingga tidaklah berdosa ketika apa yang menjadi aspirasi mereka itu, menjadi salah satu obsesinya untuk masuk dalam bursa calon DPR RI pada pemilu 2024 mendatang.
“Bagi saya politik identitas itu boleh. Karena mereka tidak merasakan kue pembangunan. Untuk bangun bandara di Balut saja nanti tahun 2023. Itupun masih sebatas janji bahwa akan ada penambahan anggaran,” kata Herwin Yatim.
Sebanyak 400 ribu wajib pilih Banggai brothers, tambah Herwin sudah ideal melahirkan 1 wakil DPR RI.
Itu pun harus kompak. Karena selama ini, 400 ribu suara itu hanya tersuplai ke calon lain yang bukan berasal dari Banggai brothers.
“Kita bisa lahirkan 1 kursi. Kalau kita kompak. Bahkan bisa pula tambah menjadi 2 kursi. Mengapa tidak,” ucap Herwin Yatim. *
Kunjungi kami juga di:
