IKLAN
Kolom Syarif

Eranya Kehidupan Tiga R: Resah, Renggut dan Rusak

1019
×

Eranya Kehidupan Tiga R: Resah, Renggut dan Rusak

Sebarkan artikel ini

Oleh: Dr. Syarif Makmur, M.Si

SEANDAINYA mata manusia bisa melihat dibelakang tembok atau dapat memandang jauh kedepan, maka ia akan terkejut melihat banyak hal yang tidak ia sukai.

Seandainya telinga manusia mampu mendengar suara kejauhan, ia akan kecewa karena banyak suara yang menyakitkan. Allah maha tahu dan maha adil atas segala penciptaan Nya. Syukuri kekurangan dan kelebihan yang kamu miliki.

Jangan jadikan kekurangan sebagai bahan diskusi, karena begitu banyak kelebihan yang kita miliki.

Fokus lah pada kelebihan-kelebihan seseorang, dan hindari berfokus pada kekurangan. 

Kadang kita hanya tahu sedikit, tetapi yang banyak itu jarang tersentuh.

Kadang kita lebih senang membahas kekurangan dan membahas punishment dari pada membahas reward.

Baca:  Epistemologi Memberi Menerima dan Menghargai

Tabiat manusia Indonesia itu menurut The Liang Gie: senang di puji dan dipuja, cepat berubah karena uang dan lemah pada wanita.

Sekalipun hal ini terdapat pada bangsa-bangsa yang lain. Tetapi di negeri ini sangat keterlaluan dan tidak berperikemanusiaan.

Mental dan moral anak bangsa tak dapat dijadikan contoh lagi.

Di negeri ini sepertinya tidak ada lagi yang bisa dijadikan contoh, kalau yang memberi contoh sudah terlalu banyak, tetapi semua sama saling sikut menyikut, saling menjatuhkan sesama anak bangsa.

Hargailah kelebihan dan kekurangan orang lain. Jangan selalu memberikan harga mati kepada seseorang.

Bisa saja hari ini dia jatuh, tetapi besok atau lusa dia bangun dan bangkit.

Baca:  Istidrajd: Tidak Shalat, Lalai dan Maksiat, Tapi Hidup Senang dan Kaya Raya

Kehidupan seseorang selalu mengalami pasang surut. Selalu ada masanya, tetapi bahayanya ada manusia 3R (Soewardi, 2003) yaitu: Resah, Renggut dan Rusak. 

Resah adalah orangnya yang selalu galau, cemas dan mengkhawatirkan masa depan, moralitas dan akhlaknya rendah.

Tidak ada satupun yang baik dan benar di depan matanya. Semuanya salah, selalu memprovokasi dan mengadu domba, sehingga manusia ini akan menuju renggut dimana ia akan berusaha menguasai manusia lainnya dengan segala macam cara dan stretegi untuk merebut jabatan dan kekuasaan. Dan setelah itu ia akan masuk ke fase berikutnya yaitu Rusak.

Baca juga: Angkat Kepalamu Ketika Gagal, Tundukkan Kepalamu Ketika Sukses

error: Content is protected !!