LUWUK TIMES — Dalam rangka mengurangi risiko dan dampak bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banggai kembali turun lapangan, dengan memberikan edukasi kepada masyarakat.
Ada dua kecamatan yang menjadi titik pelaksanaan pelatihan mitigasi bencana tersebut. Selain Kecamatan Toili Jaya juga Kecamatan Nambo.
Menurut Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banggai, Oksatiawan, SE, Jumat (31/10/2025), pelatihan mitigasi bencana, pihaknya melibatkan dua kampus serta dua instansi teknis.
“Selain Universitas Tompotika (Untika) Luwuk dan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Luwuk, kami juga melibatkan sebagai narasumber dari Damkar dan Basarnas.
Pelatihan mitigasi bencana di Kecamatan Toili Jaya, pada Selasa 28 Oktober 2025. BPBD Banggai melibatkan narasumber Dekan Fakultas Teknik Untika Luwuk, Damkar dan Basarnas.
Sedang pelatihan selanjutnya Kecamatan Nambo pada Kamis 30 Oktober 2025. Selain Dekan Fakultas Teknik Unismuh Luwuk juga Damkar dan Basarnas menjadi narasumber.
Khusus untuk narasumber dari kalangan akademisi lanjut Oksa sapaan Oksatiawan menyangkut tentang bagaimana rumah tahan gempa atau struktur bangunan tahan gempa.
“Pak Kepala BPBD Banggai dan camat dua kecamatan hadir pada pelatihan mitigasi bencana itu,” kata Oksa.
Secara teknis, Oksa memberi penjelasan lanjutan. Mitigasi bencana adalah upaya untuk mengurangi risiko dan dampak bencana.
Baik melalui pembangunan fisik maupun peningkatan kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk menghadapi ancaman.
“Tujuannya adalah meminimalisir korban jiwa dan kerugian. Termasuk menyediakan pedoman untuk perencanaan pembangunan,” kata Oksa.
Adapun cakupan mitigasi kegiatan pra-bencana, saat bencana dan pasca-bencana, yang meliputi pemetaan, sosialisasi, peringatan dini, dan pembangunan infrastruktur tahan bencana. *











