Luwuk Times, Banggai — Aktivis Palestina, Dr. Ahed Abu Al-Atta tampil berorasi pada kegiatan Banggai Peduli Palestina, yang berlangsung di bundaran Tugu Adipura Luwuk, Minggu (22/10/2023) sore.
Dalam orasi berdurasi sekitar 10 menit itu, Dr. Ahed menegaskan, umat muslim yang bermukim di Jalur Gaza, Palestina, tak akan sedikit pun meninggalkan tanah mereka. Dan akan tetap bertahan menjaga Masjid Al Aqsa, meskipun nyawa menjadi taruhannya.
“Kita katakan dan tegaskan, kita tidak akan pernah meninggalkan Masjidi Al Aqsa. Kami katakan kepada bangsa Indonesia untuk mendukung perjuangan Palestina dan Masjidil Aqsha,” kata DR. Ahed.
Direktur Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP) Indonesia ini menegaskan, serbuan tentara pasukan Pendudukan Israel yang disaksikan hari ini adalah upaya Israel menghancurkan Palestina.
Sementara pejuang mujahidin Palestina melawan agresi militer Israel, agar tak ada lagi yang menghinakan Masjid Aqsha.
“Ketika Israel yang berusaha menghinakan Al Aqsa pada peristiwa 7 Oktober adalah laknat bagi Israel hingga menghinakan Palestina. Bangsa Indonesia tidak akan meninggalkan Palestina dan Masjid Aqsa,” sebut dia.
Teriakan Allahu Akbar yang menggema di aksi peduli Palestina kali ini kata Ahed, adalah teriakan dan yel yel pasukan Palestina ketika menghancurkan Israel.
“Teriakan Allahu Akbar menggema ketika membunuh musuh. Teriakan Allahu Akbar, teriakan perempuan Palestina ketika bom mombambir rumah-rumah mereka. Teriakan Allahu Akbar yang ditakuti oleh Israel,” tutur Ahed yang disambut teriakan Allahu Akbar peserta aksi.
Ahed meminta kepada seluruh kaum muslimin di seluruh penjuru dunia untuk tidak mengkhawatirkan para mujahidin Palestina.
“Jangan kalian khawatirkan Mujahidin. Allah menguatkan langkah mereka, menguatkan dan dibimbing Allah. Allah mengirimkan malaikat untuk berjuang bersama mereka,” ucapnya.
Penjajah Israel tukas Ahed, berupaya mengusir warga Palestina keluar Gaza.
“Penjajah Israel mengeluarkan dari negeri kami. Kami katakan dari inonesia, tidak akan keluar dan migrasi. Kami tetap di tanah kami, kami bersama anak-anak, perempuan hingga orang tua walaupun penjajah menghancurkan kami. Kami akan beri pelajaran kepada Israel dan menghajar mereka,” seru Ahed.
Warga di Gaza yang merupakan saudara seiman telah mengorbankan jiwa, rumah mereka dibom, keluarga syahid.
“Maka darah harus dibayar darah. Kirimkan doa, agar Allah membimbing pejuang melawan penjajah Israel. Kewajiban kalian Indonesia sangat besar. Tidak ada tidur sejak saat ini, selama Agsha menjadi tawanan,” ungkap dia.
Ahed berkeyakinan, masyarakat Indonesia yang memiliki karakteristik juga akan turut membebaskan Palestina dan Masjidil Aqsha. Pejuang Palestina akan membebaskan penjajahan dan penistaan Masjid Aqsha, dan Israel tidak akan mampu bertahan.
“Perempuan yang melahirkan para mujahidin, penjajah Israel tidak mampu bertahan. Darah para syuhada, rumah dihancurkan, ribuan mengalami luka, namun kami katakan, semua berkorban demi Masjidil Aqsha, kami tidak pernah mundur atas izin Allah SWT,” tutup Ahed Abu Al-Atta. *
Discussion about this post