LUWUK TIMES – Kepala Teknik Tambang (KTT) PT. Koninis Fajar Mineral (KFM) M. Najmi Alramadan, punya strategi jitu dalam menjaga keberlangsungan energi mineral di Kabupaten Banggai.
Dihadapan ratusan karyawan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banggai, dan Forum Pimpinan Kecamatan Bunta, pria yang pernah tergabung dalam barisan Pena 98 ini, mengungkapkan kebijakan PT. KFM selama menjalanlan aktivitas produksi di kawasan IUP-nya.
“Untuk kedepan, ada tantangan baru, dimana mineral-mineral berkadar rendah, kita akan coba lakukan penyimpanan cadangannya sebagai energi masa depan,” ungkap Najmi saat memberikan sambutan pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2023, Senin (05/06/2023).
Lahan bekas tambang yang saat ini dilakukan reklamasi kata Najmi, masih mengandung nikel, dengan kadar rendah.
“Ini kadarnya 1,1. 1,2 dan 1,3 kita simpan,” tambahnya.
Prinsip menambang seperti ini, kata Najmi, dilakukan guna menjaga keberlangsungan pertambangan Indonesia, khususnya di Kabupaten Banggai, dimasa yang akan datang,
“Jadi, kadar rendah kami simpan. Tujuannya agar pertambangan ini bisa dirasakan dua generasi dari sekarang. Anak-anak disini lah yang akan meneruskan tambang ini nantinya. Kami hanya perintis,” papar Najmi.
Nikel kadar rendah yang terus dijaga keberadaannya, kata dia, kedepannya dapat diolah dengan cara campur tangan pemerintah menghadirkan pabrik Smelter di Kabupaten Banggai.
“Secara pribadi saya berharap dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai dan Pemerintah Pusat juga, kita menginginkan di Banggai berdiri sebuah industri smelter,” ucapnya.
Berdirinya Banggai Indsutrial Park, kata Najmi, memastikan penopang pendapatan asli daerah dan menyerap tenaga kerja sehinggah Luwuk Banggai menjadi primadona dan kedepannya menjadi Banggai Industri Park,
“Tempatnya di mana ? wallahu a’lam,” tutup Najmi. *
Naser Kantu
