IKLAN

Kolom Syarif

Trust

1001
×

Trust

Sebarkan artikel ini

Oleh: Dr. Syarif Makmur, M.Si

APA yang engkau yakini di awal, itulah yang engkau dapatkan di akhir. Istilah ini dalam praktek kehidupan memegang peranan kunci. Bahkan Alquran berulang-ulang mengupas masalah PERCAYA ini menjadi hal yang paling mendasar dan dibutuhkan dalam kehidupan seseorang apalagi orang-orang yang beriman.

Trust semacam mahluk yang tak kelihatan, namun menjadi senjata paling ampuh dalam kehidupan seseorang. Bahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara semuanya membutuhkan Trust.

Tidak ada artinya punya duit banyak,  jabatan tinggi dan istri cantik bila sudah tidak mendapat kepercayaan orang lain. 

Lengsernya Soeharto dari tapuk kepemimpinan selama 32 tahun berkuasa, itu karena hilangnya kepercayaan rakyat (Trust).

Demikian pula lengsernya Presiden Soekarno. Salah satunya di kontribusi oleh Ketidakpercayaan. 

Masih jauh lebih baik, tidak mendapatkan apa-apa dari pada sudah tidak dipercaya orang.

Dalam politik, dalam bisnis, dalam pendidikan, dalam dunia kesehatan bahkan dalam rumah tangga yang sangat kecil sekalipun membutuhkan TRUST.

Baca:  Cuaca yang Selalu Berubah dan yang Bertahan dengan Segala Cuaca

Pakar dan guru besar Ilmu Pemerintahan Prof Dr Talzi Nduhu Ndraha (alm) menyebutkan bahwa JANTUNG PEMERINTAHAN itu ada pada Kepercayaan rakyat (Trus).

Kepercayaan rakyat itu memiliki siklus: JANJI – BUKTI – TANGGUNGJAWAB – PERCAYA- PARTISIPASI- KEPUASAN PUBLIK. 

Bila pemimpin (negara) berani dan mau berjanji, maka janji harus terbukti, karena bila tidak terbukti maka akan secara langsung rakyat tidak akan percaya.

Bila tidak dipercaya maka akan berdampak, rakyat akan masa bodoh, tidak peduli dan tidak akan melibatkan diri, terlibat dan dilibatkan dalam proses berbangsa dan bernegara. 

Janji adalah kewajiban pemerintah dan kewajiban negara. Karena bila tidak berjanji, maka BATAL dan dianggap tidak sah sebuah pemerintahan itu.

Rumah tangga yang kecil saja berjanji (suami-istri) apalagi organisasi besar, organisasi pemerintahan harus BERJANJI. 

Baca:  Santun dalam Bertutur, Tegas dalam Bertindak

Karena janji adalah kewajiban pemerintah / negara, maka rakyat memiliki hak untuk menagih janji tersebut.

Semua pejabat: Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati / Walikota hingga Kepala Desa wajib mengucapkan janji.

Secara teori, janji pejabat negara itu harus dibuktikan, dan proses selanjutnya adalah tanggungunjawab terhadap janji itu.

Jika janji terbukti  dan dapat dipertanggungjawabkan, maka output selanjutnya, rakyat akan percaya, dan bila rakyat sudah percaya maka, rakyat akan membantu negara / pemerintah, dan seterusnya rakyat akan merasa puas dengan pelayanan, pemberdayaan dan pembangunan yang dilakukan pemerintah.

Gubernur, Bupati/Walikota Jangan Percaya Kepada Orang Dekatnya yang Mendua dan Munafik

Setiap pelaksanaan PILKADA, banyak para calon gubernur, bupati dan walikota yang dihianati oleh orang-orang dekatnya dan orang-orang kepercayaannya. 

Strategi menghadapi orang-orang seperti ini sangatlah mudah.

error: Content is protected !!