Banggai, Luwuk Times— Investasi pertambangan nikel masih menjadi keluhan warga Kabupaten Banggai. Kini giliran warga Desa Mayayap Kecamatan Bualemo yang mengeluhkan dampak dari keberadaan investor tersebut.
Lisna warga Desa Mayayap Rabu (02/07/2025) mengatakan, mestinya kehadiran investasi dapat membuat masyarakat menjadi sejahtera.
Realita lapangan berkata lain. Masyarakat justru menderita atas dampak dari investasi tersebut. Hal ini kata Lisna tak sekadar klaim. Faktanya terlihat jelas pada desanya.
“Katanya perusahaan yang berinvestasi rakyatnya akan sejahtera. Tapi kenyataan sebaliknya, rakyat yang menjerit,” kata Lisna sembari memperlihatkan foto kondisi sungai desa Mayayap yang berubah menjadi warna lumpur.
Memang sambung Lisna, PT Integra tidak beroperasi di Desa Mayayap. Akan tetapi dampak yang perusahaan itu timbulkan bikin masyarakat Desa Mayayap menderita.
Betapa tidak, endapan tanah dari penambangan nikel yang terbawa air hujan dan mengalir ke lahan pertanian dapat merusak tanah produktif, dengan beberapa cara.
Ia pun memberi penjelasan dampaknya secara rinci.
Sedimentasi atau pendangkalan tanah. Air hujan yang membawa partikel tanah dari area tambang ke lahan pertanian menyebabkan sedimentasi.
Apalagi tanah dari tambang biasanya terdiri dari material halus, batuan, dan logam berat, yang saat mengendap di atas lahan pertanian.
Dan kondisi ini akan menutupi lapisan tanah atas atau topsoil yang subur. Menghambat pertukaran udara dan air dalam tanah. Termasuk menyulitkan akar tanaman untuk menyerap nutrisi.
Kualitas Tanah
Hal yang sudah pasti terjadi sambung Lisna, penurunan kualitas tanah.
Sebab tanah dari bekas tambang nikel seringkali mengandung logam berat. Seperti nikel, kobalt, dan kromium.
Dan jika itu terbawa ke lahan pertanian, maka dapat meningkatkan kadar logam beracun pada tanah. Mengganggu mikroorganisme tanah yang penting untuk kesuburan. Menurunkan PH tanah sehingga menjadi terlalu asam bagi tanaman.
Hal lain yang terjadi adalah pencemaran air irigasi.
Air yang tercemar tanah tambang bisa menyusup ke sumber irigasi atau sungai.
Apabila digunakan untuk mengairi lahan pertanian, maka dampaknya tanaman bisa menyerap logam berat dari air. Produksi pertanian bisa terkontaminasi dan berbahaya jika dikonsumsi. Dan kesuburan lahan menurun dalam jangka panjang.
Erosi dan kerusakan struktur tanah juga sudah pasti terjadi.
Karena aliran deras dari tambang saat hujan bisa menyebabkan erosi besar pada lahan pertanian, sehingga struktur tanah menjadi rusak. Begitu pula lapisan subur hilang dan lahan menjadi tandus dan tidak produktif.
Intinya tekan Lisna, aktivitas penambangan nikel yang tidak terkelola dengan baik dapat berdampak serius terhadap tanah pertanian, terutama saat hujan.
Karena endapan tanah yang terbawa air hujan bisa menyebabkan, kerusakan fisik tanah, pencemaran kimia dan penurunan produktivitas pertanian secara drastis.
Kabarnya sambung Lisna akan ada lagi perusahaan tambang yang masuk. Bila melihat kondisi dampak yang ditimbulkan saat ini, saran Lisna, sebaiknya investasi itu dipertimbangkan kembali.
Sebab jika tidak terkelola juga dengan baik, maka masyarakat lah yang akan menjadi korban dari dampak investasi tersebut. *











