DKISP Kabupaten Banggai

Banggai

Berkunjung ke Banggai, Begini Pesan Mendagri Tito Karnavian

285
×

Berkunjung ke Banggai, Begini Pesan Mendagri Tito Karnavian

Sebarkan artikel ini
Pesan Mendagri
Mendagri Tito Karnavian didampingi Bupati Banggai H. Amirudin saat jumpa pers di kantor Bupati Banggai, Sabtu (25/09). (Foto: Istimewa)

Reporter Naser Kantu

LUWUK, Luwuktimes.id – Dalam kunjungannya ke Kabupaten Banggai, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Jend. Pol. (Purn.) Muhammad Tito Karnavian langsung menuju Kantor Bupati untuk menyampaikan sejumlah pesan pada Pemerintah Kabupaten Banggai terkait penanganan Covid-19, Sabtu (25/09).

Pada arahannya, mantan Kapolri ini memberi beberapa pesan. Salah satunya mengenai pentingnya testing kasus Covid-19.

Dikatakan Mendagri Tito, Satgas Covid-19 Kabupaten Banggai lebih agresif dalam melaksanakan testing kepada masyarakat.

“Testing harus banyak, untuk menggambarkan laju penularan Covid-19 yang sebenarnya,” pesan Mendagri.

Baca:  Banggai Tuan Rumah Rakornas Kesbangpol se Indonesia

Belum diketahuinya kapan pandemi Covid-19 berakhir, juga menjadi pesan Mendagri Tito pada Pemda Banggai agar mengadakan PCR Test.

“Sekarang banyak di buka PCR Test, itu bukan lagi monopoli pemerintah, banyak vendornya dengan harga terjangkau oleh APBD, termasuk sampai ke pelatihan dan penyediaan reagennya,” tutur Mendagri.

Baca juga: Mendagri ke Banggai, FORKOT Suarakan Provinsi Sultim

Dengan PCR Test, kata dia bisa menambah testing selain antigen, juga mempercepat treatmen bagi pasien yang terkonfirmasi positif sehingga tidak telat dan fatal.

Ketersediaan PCR Test menjadi penting juga bagi Pemda Banggai untuk membantu beberapa kabupaten lain.

Baca:  Di Kabupaten Banggai Virus Covid-19 sudah Renggut 5 Nyawa

“Daripada semua daerah harus mengirim lagi ke Palu, kemudian delay. Resikonya nanti dalam menentukan laju penurunan akan salah,” pesan Mendagri.

Ketika pengiriman sampel ke Palu mengalami penundaan sampai seminggu, maka akan terjadi penumpukan data sampel yang akan diinput oleh petugas labortorium, akibatnya terjadi ledakan kasus.

Kondisi lebih berbahaya pada kasus pasien konfirmasi Covid-19 saat pengiriman sampel terlambat kata Mendagri Tito, ketika terjadi badai sitokin, pasien tidak dapat tertolong. *

error: Content is protected !!