Yayasan Babasal Mombasa Selenggarakan Festival Sastra Banggai ke 9 di RTH Teluk Lalong Luwuk

oleh -388 Dilihat
oleh
Yayasan Babasal Mombasa selenggarakan Festival Sastra Banggai (FSB) ke 9, bertempat RTH Teluk Lalong Luwuk, Rabu (15/10/2025).

LUWUK TIMES – Yayasan Babasal Mombasa selenggarakan Festival Sastra Banggai (FSB) ke 9, bertempat ruang terbuka hijau (RTH) Teluk Lalong Luwuk, Rabu (15/10/2025).

Tahun ini Yayasan Babasal Mombasa mengusung tema, “Simpul Kesembilan Merajut Kata”.

Wakil Bupati Banggai Furqanuddin Masulilli bersama Kapolres Banggai dan sejumlah Kepala OPD lingkup Kabupaten Banggai hadir pada FSB itu.

Hadir tim Kementerian Kebudayaan RI Staf Khusus Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional Nisa Ringganis serta Direktur Pengembangan Budaya Digital Andi Syamsurizal, sekaligus membuka FSB ke 9.

Dari lekuk Tanah Banggai, semangat untuk menghidupkan literasi terus berdenyut. Kali ini FSB telah sampai pada simpul ke 9 atau tahun ke 9 penyelenggaraannya.

Festival Sastra Banggai berlangsung selama 14-18 Oktober 2025. Terdapat berbagai kelas program, pameran, hingga pementasan teatrikal.

Direktur FSB, Ama Gaspar dalam sambutannya mengatakan, Festival Sastra Banggai dan Akademi Sastra Banggai ke-3 berlangsung beriringan.

“Dua kegiatan ini mendapat dukungan Dana Indonesiana, LPDP, Manajemen Talenta Nasional dan Penguatan Festival Sastra Nasional Kementerian Kebudayaan,” ujar Direktur FSB.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Bupati Banggai H. Amirudin dalam penyelenggaraan FSB tahun ini.

Wakil Bupati Banggai Furqanuddin Masulilli mengatakan, Festival Sastra Banggai merupakan ajang perayaan karya sastra. Selain itu juga sebagai ruang ekspresi, refleksi dan pelestarian identitas budaya.

Wakil Bupati Banggai juga mengatakan, FSB telah menjadi ruang bagi diskusi intelektual. Bahkan tempat bertemunya gagasan-gagasan baru serta wadah untuk terus berkarya.

“Kami berterima kasih kepada Kementerian Kebudayaan RI atas dukungan dan perhatian terhadap upaya penguatan literasi budaya,” kata Furqanuddin.

Dan dukungan ini sambung Wabup Banggai, menjadi dorongan berharga bagi Kabupaten Banggai untuk terus menumbuhkan ekosistem kreatif berbasis budaya lokal yang berpijak pada kearifan masyarakat.

Dunia Sastra Indonesia

Direktur Pengembangan Budaya Digital, Andi Syamrizal mengatakan, tahun 2025 pihaknya menghadirkan program penguatan ekosistem sastra.

Hal itu merupakan upaya komprehensif untuk menggerakkan elemen kunci yang membangun dunia sastra Indonesia.

“Program penguatan komunitas sastra diinisiasi oleh Direkturat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan dan Pembinaan Kebudayaan,” katanya.

Dan program ini fokus mendorong berlangsungnya festival sastra berbagai daerah secara berkelanjutan dan terkoneksi satu sama lain.

Pada malam pembukaan Festival Sastra Banggai hadir para penulis. Mereka adalah Aan Mansyur, Dee Lestari, Eka Kurniawan, Eko Triono dan Henry Manampiring.

Nama-nama ini akan mengisi berbagai kelas program selama FSB berlangsung.

Menariknya di Sulawesi hanya terdapat dua festival sastra, yaitu Makassar International Writers Festival. Festival sastra ini sering berlangsung di Fort Rotterdam Makassar.

Dan kedua adalah Festival Sastra Bangai, yang langganan berpusat RTH Teluk Lalong Luwuk. *

**) Update artikel kami di Google News dan WhatsApp Channel