IKLAN
Opini

Transaksi Digital Semakin Rawan, Kita Harus Lebih Waspada

495
×

Transaksi Digital Semakin Rawan, Kita Harus Lebih Waspada

Sebarkan artikel ini

Penulis: Hasanuddin Atjo

DIGITALISASI saat ini menjadi salah satu sub bidang yang berkembang pesat, sangat masif dan dinamis pada hampir semua program dan kegiatan, memenuhi kebutuhan, sektor pemerintah, swasta maupun masyarakat.

Daftar masuk sekolah, melamar pekerjaan, assesment, pembelian tiket, pulsa, makanan-minuman, jasa transportasi, hingga transaksi keuangan telah menjadi domain teknologi ini, menggantikan cara  cara konvensional yang mesti hadir secara fisik.

Transaksi keuangan di perbankan, kini hampir semua telah digantikan oleh digitalisasi. Antara lain dengan mobile bangking dan scan berkode melalui selluler phone android, nonandroid. Transaksi dapat dilakukan di mana dan kapan saja tidak kenal waktu, yang penting tersedia saldo, paket data dan signal.

Dan menarik bahwa limit transaksi bisa memcapai 500 juta rupiah, bahkan lebih. Sekali klik, dan dalam hitungan detik uang di rekening dapat berpindah dengan cepat ke rekening tujuan. Dan tentunya ini sangat memberi kemudahan dan mendorong efisiensi.

Saat ini juga berkembang bisnis link yang bisa dikonekksikan ke nomor rekening utama seseorang. Cukup menggunakan menu virtual acount atau transfer, maka dana bisa dikirim ke link aplikasi yang juga tersave pda account di nomor ponsel yang sama.

Baca:  Kehidupan Sekuler Kapitalis Melahirkan Individu Sadis

Maka tidaklah heran, nilai transaksi elektronik/digital pada tahun 2022 cukup fantastis. Bank Indonesia (BI) melaporkan pada tahun itu nilai transaksi mencapai angka Rp52. 545 triliun, dan tumbuh sebesar 22 persen. Tahun 2023 diprediksi akan mencapai angka Rp 64.175 triliun atau sekitar 21 kali APBN 2023.

Pada satu sisi, inovasi teknologi ini membuat pekerjaan lebih efektif dan efisien. Nasabah bank cukup dari selluler phone dengan mudah melakukan transaksi  hingga limit jumbo. Boleh dibilang teknologi ini telah membantu pelaku usaha, dan masyarakat umum bisa beraktifitas tanpa harus meninggalkan tempat.

Dan bahkan memungkinkan pada waktu bersamaan seseorang bisa melakukan sejumlah aktifitas dan membuat keputusan penting. Ini telah menyebabkan jumlah orang yang dibutuhkan semakin sedikit. Berujung semakin sulitnya upaya  mengurangi pengangguran dan kemiskinan

Baca:  Pesona Suku Bajo Desa Jayabakti Untuk Indonesia

Dibalik kemudahan dan kecepatan, inovasi teknologi ini juga memiliki kelemahan yang bisa menimbulkan kerugian bagi nasabah pengguna  aplikasi itu. Karena ternyata bisa diretas alias dibobol oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan yang mau hidup secara instant.

Praktek retas dan meretas ternyata tidak hanya sampai disitu. Limit paket selluler phone pascabayar, kartu hallo pun mampu dinaikkan hingga berkali lipat dari limit yang seharusnya oleh peretas. Dan dari nilai yang dinaikkan selanjutnya dipakai untuk membeli sejumlah aplikasi digital seperti game dan lainnya.

Kejadian peretasan rekening baru saja dialami sendiri penulis pada minggu ketiga bulan Maret 2023.

Kejadiannya, diawali karena penulis mengklik undangan pernikahan yang dikirim salah seorang rekan di kementrian ke nomor whatsapp kartu hallo penulis.

Tanpa trelihat ini adalah undangan aplikasi yang berkode apk, Android Package Kit . Maklum dikirim pukul 04.00 Wita.

error: Content is protected !!