Oleh: Supriadi Lawani TANGGAL 21 November kemarin sebenarnya adalah Hari Burung Maleo. Iya, saya tahu, tulisan ini agak telat. Tapi kalau untuk merayakan makhluk setia yang sedang terancam punah, masa SELENGKAPNYA
Adat, Hukum Adat, dan Masyarakat Hukum Adat: Membaca Ulang Klaim Identitas Babasal
Oleh: Supriadi Lawani SAYA menulis ini tanpa maksud tertentu. Sebelumnya saya ingin jelaskan bahwa dalam tubuh saya mengalir darah suku Balantak. Karena itu, tulisan ini bukan lahir dari jarak, tetapi SELENGKAPNYA
Demokrasi Tanpa Pengetahuan Diri
Oleh: Supriadi Lawani Fondasi yang Jarang Dibahas SETIAP musim pemilu, kita kembali pada keyakinan dasar demokrasi: satu orang satu suara. Keyakinan itu tampak sederhana, tetapi berdiri di atas asumsi yang SELENGKAPNYA
Polisi Aktif di Jabatan Sipil dan Sikap Pemerintah yang Setengah Hati
Oleh: Supriadi Lawani POLEMIK mengenai polisi aktif yang menduduki jabatan sipil kembali mengemuka setelah Mahkamah Konstitusi (MK) membacakan Putusan Nomor 114/PUU-XXIII/2025. Dalam putusan tersebut, MK menyatakan bahwa ketentuan yang memperbolehkan SELENGKAPNYA
Terjerat Rentenir
Oleh: Supriadi Lawani Ini kisah dari sebuah desa di kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Pagi itu, aroma es campur menyeruak di antara suara motor dan langkah anak-anak kecil. Di depan SELENGKAPNYA
Logika “Sudah Tapi Belum” dalam Politik Penghargaan Pahlawan Kita
Oleh : Supriadi Lawani “SUDAH tapi belum.” Ucapan Presiden Joko Widodo yang dulu dianggap sekadar guyon politik ternyata menggambarkan logika berpikir bangsa kita hari ini. Logika ini tidak hanya hidup SELENGKAPNYA
Joging sebagai Simbol Kelas; Antara Sehat, Cantik dan Pamer Modal Sosial
Oleh: Supriadi Lawani AKHIR-akhir ini, di berbagai kota termasuk kota kecil seperti Luwuk, kita bisa melihat fenomena baru di ruang publik: joging atau jalan pagi menjadi bagian dari gaya hidup SELENGKAPNYA
Zoran Mamdani dan Harapan untuk Politik Anak Muda Banggai
Oleh: Supriadi Lawani ZORAN Mamdani mungkin bukan nama yang akrab di telinga sebagian orang Indonesia. Anak seorang profesor keturunan India, seorang Muslim yang mengaku sebagai demokratik sosialis, kini terpilih menjadi SELENGKAPNYA











